Sunday 28 December 2008

Laskar Pelangi IV


sumber gambar : http://id.wikipedia.org/wiki/Maryamah_Karpov

A.k.a Maryamah Karpov : Mimpi-Mimpi Lintang, karya Andrea Hirata.

Disclaimer : Hati-hati spoiler nih.

Pertama-tama, perlu diingatkan bahwa membaca novel ini perlu adanya mind-set bahwa novel ini bersifat semibiografi, inspired by true story. Yang berarti, tidak seluruh ceritanya non-fiksi.

Ada beberapa adegan yang sepertinya sengaja dilebih-lebihkan oleh penulisnya untuk membuatnya lebih menarik. Membuat saya sempat bertanya-tanya : Gilee, seru banget kisah hidupnya... Ini beneran kejadian apa enggak sih?? Apalagi waktu saya membaca adegan di mana Ikal "merakit" perahu untuk mengarungi samudera demi mencari cinta pertamanya, dan bertemu bajak laut Selat Malaka yang haus darah. Takjub, pastinya.

Namun yang pasti, alur ceritanya mampu membuat saya penasaran ingin terus membalik halaman demi halamannya hingga halaman terakhir. Penasaran akan akhir kisah cinta Ikal dengan A Ling, sebenarnya. Selain menceritakan kelanjutan kisah tokoh-tokoh lama Laskar Pelangi, novel ini juga menceritakan dengan ringan mengenai budaya-budaya orang Melayu secara menarik.

Ada satu adegan yang membuat saya tertawa terpingkal-pingkal saat membaca novel ini : adegan saat Ikal akan dicabut geraham bungsunya oleh dokter gigi muda di kampungnya. Sebenarnya kalau diceritakan dengan normal dan biasa, adegan ini mungkin akan terkesan biasa-biasa saja. Tapi cara penuturan penulis dalam menceritakannya benar-benar membuat saya kagum, sumpah kocaaak abissh!! :)) Jenius memang. Heuheu...

Secara keseluruhan, novel terakhir ini amat menghibur walaupun adegan penutupnya mungkin akan membuat para pengikut tetralogi Laskar Pelangi agak sedikit kecewa. Seperti "penutup yang belum seluruhnya ditutup". Menggantung. Dan membuat kita merasa "sayang", seperti suapan terakhir kue lezat yang tidak ingin cepat-cepat dihabiskan, namun mau tidak mau harus dihabiskan karena sudah tidak tersedia lagi di mana-mana.

Sepertinya dalam novel ini Andrea ingin menitipkan pesan bagi para pengusung mimpi, bahwa walaupun suatu ketika ada mimpi terbesarmu yang tidak tercapai, namun janganlah kau sampai patah semangat. Karena, sebagaimana pesan Andrea Hirata dalam bukunya:

Rahasia
Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya


Jangan pernah takut untuk bermimpi!

+ + + + +

Jadi penasaran akan karya Andrea Hirata selanjutnya. :)

Resep : Saus Barbeque

Bentar lagi tahun baru?
Ada rencana BBQ rame-rame di rumah?
Setelah beli bahan-bahan, ternyata Anda lupa bahwa Hickory Sauce BBQ instant-nya udah expired?
Tenang temans...
Saya punya resepnya.

Home-made Barbeque Sauce



Bahan
3 sdm margarin
1/2 bawang bombay, cincang
1 siung bawang putih, cincang
2 lembar bay leaves, hancurkan
3 sdt lada putih
1 sdt garam
1 sdm gula
1 sdm kecap inggris
Saus tomat secukupnya
Kecap manis secukupnya
(perbandingan saus tomat & kecap manis = 5 : 1)

Cara meracik!
Cairkan margarin di panci, tumis bawang bombay & bawang putih sampai harum. Campurkan semua bahan hingga tercampur dengan merata. Gunakan campuran saus ini u/ merendam daging BBQ (ikan, udang, daging, ayam, cumi, dsb) sebelum dibakar. Yummieee... :9

+ + + + +

Kemarin BBQ-an di belakang rumah bareng keluarga. Enaaaakkk. Ternyata nyiapin arangnya supaya nyalanya rata susye juga yaa... Dan seperti yang mungkin sudah Anda duga, kita udah beli bahan-bahan bakaran lengkap, ternyata saus BBQ instant-nya udah expired bulan May 2008. Yayy~! Bersyukurlah kita hidup di jaman internet. Tapi nemu resep saus kok beda-beda gitu bahannya, akhirnya modifikasi sana-sini deh biar cocok ama lidah kita sekeluarga yang suka manis (dan pakai bahan-bahan yang lagi ada di dapur aja, hehe).

PS. Oia itu takarannya ngaco kok, ngira-ngira aja sesuai selera. Hehehehe... Itulah keindahannya memasak, semua takaran bisa dikira-kira sesuai selera. Dan bisa dimodifikasi sesuai selera pula.

Ohoho! Enaakkk... (dan sekarang masih kekenyangan.) *Burp!*

Saturday 6 December 2008

"Creating" Yourself




Ada proyek baru di kantor, sebuah resort di Bali yang rencananya bakal dibuka tahun 2009 --atau 2010.. rencananya. Konsepnya keren bangeeettt.

Salah satu slogannya mereka kaya gini:

"LIFE isn't about finding yourself.
LIFE is about CREATING yourself."


Hmm..
Makes me think further about myself & my life.


And that sort of things.. :
The reason you’re alive.
Your personal mission in life.
Your raison d’etre.
..et cetera.

[ Ookayy.. not that "further", though. :P ]


Jadi inget, jaman masih kuliah kan kita sering denger dan liat tentang temen-temen yang berubah 180% dari jaman SMA (atau SMP). In a positive OR negative way. Terkadang ada komentar, "Wah dulu kan dia ngga kaya gitu.." atau "Wah sekarang dia beda banget sama dia yang dulu.." dan semacamnya. Huehehehe.. Dan akhir-akhirnya ditambahin, "Masih NYARI jati diri kali ya?"

Kemarin waktu gw baca slogan si resort ini, gw jadi nyadar, klo istilah "MENCARI jati diri" itu sebenernya emang ngga ada. Adanya "MENCIPTAKAN jati diri".

You become what you BELIEVE.

A good friend of mine said that she was waiting for her "true calling". But when she saw this quote, then a thought pop in her head: It's not about finding your true calling, it's all about CREATING yourself.

You need to decide what kind of person you want to become. So get up and chase your dream. Don't just sit and waiting for your life purpose to arrive by mail.

Hmm..

Now I thinking that..
This quarter life crisis is really challenging, doesn't it?

Hehehe.

Sunday 2 November 2008

Great Expectations



sumber gambar : http://www.eppingforestdc.gov.uk/community/history/CharlesDickens.asp

P.S. Apabila Anda bertanya-tanya membahas tentang apakah posting ini... Bukan, posting ini bukan nge-review novel karya Charles Dickens, hehehe lagian gw juga belum pernah baca novelnya (someday.. yeah.. someday..)...

Okay, here's the thing..

Have you recognized that we probably expect more "things" to people whom you love deeply? And if they couldn't give us "things" that we expected from them, then we feel so disappointed and usually become really mad at them. And I have to warn you that "they" in this case not only refers to our partner/spouse, but also refers to : bestfriends, parents to their children, teachers to their students, and so on.

Usually we act more flexible & more understanding with the others whose relationship are not so close with us.

I think that's what I called an "unhealthy relationship"...

...

Aahh capek bikin essai pake bahasa Inggris,
hahaha
at least I have tried... Ya tohh?? :P

...

Okeh, lanjut.

Coba deh dipikir-pikir, kesimpulan gw bener kan?

Biasanya kita lebih sabar & pengertian justru ke orang-orang yang ngga kita kenal dekat. Karena ekspektasi kita ke mereka biasanya lebih RENDAH dibandingkan dengan orang yang sudah dekat dengan kita.

Sebaliknya, semakin kita menyayangi seseorang, terkadang kita dengan PD-nya merasa orang itu sudah mengenal kita dengan sebegitu baiknya, sehingga kita mengharapkan sesuatu yang lebih baik, lebih tinggi, dan "lebih" "lebih" lainnya. Karena kita "merasa" kita juga melakukan hal yang "lebih" untuk mereka.

Dengan kata lain, ekspektasi kita lebih BESAR terhadap mereka. Dan begitu orang-yang-kita-pedulikan itu melakukan hal yang mengecewakan kita, maka hasilnya kekecewaan kita bakal lebih parah & lambat laun akan merusak hubungan kita dengan orang-yang-kita-pedulikan tersebut.

Been there, done that. Thing that I learned the hard way, though. And sadly, I knew some people who broke their relationship with their loved one just because of that. Until now. *Sigh*

Jadi solusinya?

Buang ego, lebih ikhlas kalau care sama orang, turunkan tingkat ekspektasi kita terhadap mereka, dan komunikasikan kepada mereka kalau "...saya lebih suka apabila kamu melakukan dengan cara seperti ini. Tapi saya tetap peduli terhadap kamu, apa pun yang terjadi."

Apabila mereka tidak berhasil mencapai ekspektasi yang kita harapkan, ya sudah, take it easy, don't make it like such a drama... They are still the people we love, right?

Dan kalau kita ada di posisi sebaliknya? Yakni sebagai orang yang sudah mengecewakan orang yang kita pedulikan?

Mungkin satu-satunya cara:
Pertama, akui bahwa kita salah (walaupun sebenarnya kita yakin kita yang benar) & katakan bahwa kita sedih karena tidak berhasil mencapai ekspektasi yang mereka harapkan. Hindari adu argumen karena di sini ego bakal banyak berperan. Dan beneran deh, ngga bakal ada hasil positifnya. Kalau bisa, minta saran kepada mereka, apa yang harus kita lakukan agar bisa mencapai --minimal "mendekati"-- hasil yang seperti mereka harapkan. Apabila hasil yang mereka harapkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan, katakan terus terang & sebisa mungkin cari titik tengahnya.
Kedua, yakinkan diri sendiri bahwa mereka marah & kecewa sedemikian dalamnya terhadap kita, karena mereka SANGAT peduli terhadap kita.

Gw ngga bilang ini gampang, tapi paling engga kita udah mencoba yang terbaik untuk meminimalisir rasa kecewa mereka.

Intinya di sini, kita tetap berusaha agar hubungan yang sudah terjalin dengan baik akan tetap baik selama mungkin.

Yah, mudah-mudahan tulisan ini berguna bagi yang baca. Miris aja gitu, hubungan yang tadinya baik jadi rusak gara-gara ego & ekspektasi yang ketinggian. Kadang-kadang, ngomong "ma'af" untuk memperbaiki hubungan itu bukan berarti kita ada di pihak yang kalah, justru tindakan itu malah membuktikan bahwa kita adalah pihak yang berpikiran lebih DEWASA daripada mereka yang tidak melakukannya.

Take it easy.

Let it go.

Sunday 19 October 2008

The Railway Children - E. Nesbit (1906)

Pernah ngga sih waktu lo kecil, setelah selesai membaca satu buku terus ada salah satu kalimat yang terus keinget sampe lo gede? Dan itu kebawa juga dalam prinsip hidup lo?

Gw ada.

Judul bukunya kalo ngga salah, "Anak-Anak Kereta Api" --atau "Anak-Anak Tepi Kereta Api"?-- karangan Edith Nesbit. Gw rada lupa judul persisnya apaan, soalnya bukunya sendiri udah entah ke mana. Pertama gw baca sekitar waktu gw masih SMP, mungkin waktu kelas 1 atau 2. Search di google juga ngga berhasil nemu judul buku terjemahan tersebut. Tapi setelah memakai kata kunci : Railway Children, baru deh muncul hasilnya...

Yup, ternyata judul buku aslinya itu adalah

"The Railway Children" karya E. Nesbit

The Railway Children, Edith Nesbit (1906)
The Railway Children, Edith Nesbit (1906)

Gw udah lupa ceritanya tentang apa, tapi seinget gw buku ini mengisahkan tentang tiga bersaudara beserta ibu mereka yang harus pindah ke suatu kota, dengan rumah baru mereka yang terletak dengan rel kereta api, karena suatu alasan politik yang menyangkut penahanan sang ayah di kota asal mereka. Di tempat tinggal baru mereka yang sederhana, mereka bersahabat dengan seorang pegawai kereta api. Area tempat bermain mereka adalah tepi rel kereta api itu. Di akhir cerita, akhirnya mereka berhasil membuktikan kalau ayah mereka tidak bersalah dan berhasil menyatukan keluarga mereka kembali. Secara keseluruhan sih : SERUUU (walopun gw dah rada lupa ceritanya, heuheu) Apalagi kalo lo bacanya pas masih SD, hehehe serasa berpetualang beneran...

Setelah baca di wikipedia, gw baru tau kalo ternyata buku ini sempat difilmkan beberapa kali, baik di layar lebar maupun serial TV.

Nah, kalimat yang gw inget sampai sekarang adalah kalimat yang terucap sewaktu mereka berada di terowongan kereta api yang gelap gulita dan salah seorang dari mereka sudah ingin menyerah untuk terus berjalan ke ujung terowongan. Kemudian di tengah kegelapan tersebut, salah seorang dari mereka mengucapkan kata-kata penyemangat,
"Tenang saja, semua terowongan yang gelap gulita pasti ada ujungnya. Kita hanya harus sabar dan terus berjalan ke depan sampai menemukan titik cahaya kecil yang menyinari ujungnya."

HA! Such a wonderful quote yah! :D
Dulu saking gw begitu tersentuhnya dengan kata-kata itu, sampai tulisan di bukunya gw stabilo dengan garis bawah tebal, hehehe niat banget...

Intinya sih, semua masalah pasti ada akhirnya. Kita hanya perlu sabar dan terus berjalan ke depan. Toh sebenarnya, semua masalah itu ada untuk "memperkuat" kita. Seperti yang pernah gw baca di suatu artikel akhir-akhir ini (lupa di mana, hehe),
"If the loser sees a problem in every answer.
Then the winner sees the answer for every problem.
If the loser says: “It may be possible, but it’s too difficult!”
Then the winner says: “It may be difficult, but it’s possible!”"

Sekarang tinggal kita yang memutuskan mau jadi yang mana. Ohoho...

Tertarik? Silahkan dibaca di SINI. :)

Thursday 16 October 2008

Hey, Whatever!

Just another junk post...

Lagi nge-test Friendster Blogs 2.0 nih.
Karena semua settingan blog lama berubah & feature-nya makin ngga bisa dikutak-katik, gw sempet jadi males posting. Tapi yaah, namanya manusia, kita musti bisa ADAPTASI kan?? Yeahh, then let's give them second chance!
Katanya sih... Udah bisa embed Youtube!! Yihaaa!! :D

[Mari kita test!]

Mau bagi-bagi earworm aja, hehehe...



Dari dulu gw nyari-nyari mp3-nya Relish, susah banget nemu. Udah coba Limewire, nyari di Rapidshare, sampe googling berdarah-darah (engga ding), kok langka sekali sepertinya album band satu ini.

Ada yang punya nggaaa?? Minta dunks! Hehe.

Ngomong-ngomong, lagu "Rainbow Zephyr" ini sempet di-remake sama Westlife. Dan lirik & judulnya dirubah dikit jadi "Hey, Whatever!"... Hmm. Not bad at all. Tapi gw lebih suka yang versi asli.



Enjoy! ;;)

Sunday 28 September 2008

Conversation with God

God :
Let me ask you something.

If someone prays for patience,
you think God gives them patience?
Or does he give them the opportunity to be patient?

If he prayed for courage,
does God give him courage,
or does he give him opportunities to be courageous?

If someone prayed for the family to be closer,
do you think God zaps them with warm fuzzy feelings,
or does he give them opportunities to love each other?

-- Quote from Evan Almighty (2007)

+ + + + +

Huee...
[OOT] Lately I've been thinking of moving my Friendster blog to blogspot...

Monday 1 September 2008

-Just- Gibbering

Minggu-minggu ini kerjaan rada-rada membludak. Baru kemarin gw sempet OL & ngobrol-ngobrol bentar ma temen via YM. Wuah, serasa menemukan dunia yang hilang! Bagaikan moral support bo'! Ahahahaha, hiperbola...

Trus tadi ngebahas teori-yang-sangat-amat-penting tentang ucapan "Mohon Maaf Lahir Batin" yang sudah bermunculan di H-2 puasa pertama.

"Kenapa sih org kok minta maaf nya sebelum puasa? Trus ntar pas lebaran kita ngomong apalagi dong?"
"Iya, gw juga ngga ngerti... Biasa, ikut-ikutan aja gw. Huehehehe..."
"Hmm, mungkin buat nyicil dari sekarang kali ya?"
"Iya, jadi ntar pas lebaran, dosanya udah ngga seberat sekarang."
"Oia bener juga lo..."

...

Selamat menunaikan ibadah puasa kawan-kawan! :)

+ + + + +

PS. Eh eh... Masa ada temen yang pengen ceritanya dimasukin ke postingan blog. Anak ini suka nelpon tengah malam buta, dalam upaya mencari teman ngobrol, karena di daerah pedalaman tempat dia proyekan kaga ada hiburan. Yang menurut mitos-mitos tak berbukti, di samping kamar hotel-nya ada Candil "Serieus" lagi nginep.

Oknum yang suka nanya "Jeng, kapan resign? Segitu doang idealisme lo??" *ukhh tertohok sayah!!!* Huahahaha! Idealisme-nya sedang hibernasi Bung, ntar-ntar dulu yak... Lagi butuh duit, soalnya. -- Hmm, apakah ini yang dinamakan 'melacurkan diri'? Entah. :P

Siapakah dia? Halahhh... [ Jipppp, tuh, dah gw posting khusus buat lo! Siap-siap didatengin tagihan aja lo, hehe. ]

Sunday 17 August 2008

Ambigu!

Alkisah, di suatu pusat perbelanjaan hardware yang cukup besar di ibukota, terlihat seorang ibu terlihat bingung mencari sesuatu. Seorang SPB pun bertekad untuk membantu si ibu yang sedang kebingungan ini.

Begini percakapannya,
Sales Promotion Boy (SPB) : "Ada yang bisa saya bantu Bu?" - pasang senyum semanis mungkin
Sang Ibu : "Hmm..." - tetap terlihat bingung
SPB : "Ibu sedang cari apa?" - tetap pasang senyum manis
Sang Ibu : "Itu..." - terlihat ragu-ragu untuk menjawab
SPB : memasang ekspresi ingin membantu sepenuh hati
Sang Ibu pun akhirnya luluh dan spontan menjawab, "Cari suami saya!"
...
Meledaklah tawa si SPB,
"Wah! ...kalo itu saya ngga bisa bantu Bu!"

Heuheueheu FYI ini kisah nyata yang dialami nyokap gw! Diceritakan langsung oleh saksi utama alias kakak gw. Wahh memang seru punya Mamah seperti beliau... Hehehehehe... :D
"Berkat makna ambigu, hidup ini jadi lebih berwarna..." - HG

Tadi sore, pas lagi jalan-jalan bareng temen gw, dia mengeluh bahwa beberapa hari terakhir ini kakinya terkadang terasa kram begitu bangun tidur.

"Eh kalo kaya gitu biasanya kenapa ya?"
"Kecapean aja kali, atau lo salah posisi tidur?? Kali..."
"Biasanya pake apaan ya klo kram-kram gitu, ngga enak banget deh."
"Hmm, balsem kali ya? Apa ya tuh namanya... Hmm. Geliga?"
"Ngga, ngga geli tuh..."
"???"

...

Perlu beberapa detik untuk mencerna jawaban temen gw yang rada absurd itu.

"Ya'elah! Maksud gw, nama balsemnya tuh : Geliga!" - ngakak abishhh

+ + + + +

Memang, makna ambigu itu sangat mewarnai hidup saya!
Huahahahhaha! XD

Sunday 10 August 2008

"Things Fall Apart", by Chinua Achebe

Akhir minggu yang sibuk.

Tapi pada kondisi normal, biasanya rutinitas akhir minggu gw --selain pergi jalan-jalan bersama sobats-- adalah : baca, internet-an (tapi jarang-jarang, karena kompie rumah banyak yang make), bantuin orang rumah, dan ... bermain sepuasnya bersama
Kiky! Hehehe...

Keponakan gw --yang baru aja berumur 1 tahun itu-- sedang masa-masanya tertarik dengan berbagai macam hal. Kita lagi makan sesuatu, dia pengen nyicipin. Kita lagi megang gadget, dia pengen megang juga.. plus dicoba untuk dibanting, *healahhh* mungkin dia pengen nge-test tingkat durability-nya kali ya. Heuheu...

Nah yang lucu itu, pas kita lagi baca sesuatu, dia pengen ikut baca juga. Kadang-kadang gw bacain juga ceritanya, dengan catatan : kalo bacaannya "aman-buat-anak-anak". Lucuuu, kayanya dia suka dengerin orang baca dan serius banget pas ngedengerin.

Kebetulan kemarin gw sedang megang novel. Kayanya dia penasaran sama apa yang gw baca, dengan spontan dia ngedeketin gw, terus bolak-balikin halaman novel yang lagi gw baca itu. Mana warna sampulnya oranye gitu, lagi. Tambah eye-catchy aja bagi dia. Refleks gw bacain dong isinya...

"Okonkwo seorang pria yang sepanjang hidupnya takut dianggap lemah. Dia terobsesi menjadi pria sejati, pria yang kaya, kuat, dan dihormati. Menurutnya, dia telah melakukan segala yang harus diperbuatnya, termasuk membunuh... anak asuhnya... dan...

hmmm..."

...

"Wahhh ceritanya ngga lucu Ky. Ngga lucu nih. Nanti Tante ceritain yang laen aja yaa..."

Ibu-nya Kiky : "Hahaha! Ya iyalah Jeng, judulnya aja udah kaya gitu..."

Hehehe, ini dia novelnya :

"Things Fall Apart" (1958), oleh Chinua Achebe
Terjemahan Indonesia : Terbitan Hikmah (2007).

sumber gambar :
http://en.wikipedia.org/wiki/Things_Fall_Apart


Pertama kali yang membuat gw tertarik dengan novel ini adalah cap "One of TIME's Best 100 Novels" di sampulnya. Yup, I DO judge the book by it's cover!

Novel ini dibuka dengan puisi karya W. B. Yeats, "the Second Coming" (1921), yang menginspirasi judul novel tersebut:

"Turning and turning in the widening gyre,
The falcon cannot hear the falconer;
Things fall apart; the center cannot hold;
Mere anarchy is loosed upon the world."

(tadinya mau gw tulis terjemahan yang ada di buku, tapi kok rada aneh ya..)
Bersetting di Afrika Barat (Nigeria), novel ini mengisahkan tentang kehidupan Okonkwo, seorang tokoh yang keras, hebat, berkuasa, dan dihormati di klannya. Namun saat misionaris Kristen mulai merambah benua Afrika, tradisi dan budaya kaum Ibo mulai tercabut dari akarnya. Tampuk kepemimpinan mulai terlucuti, dan keluarga Okonkwo pun terkena imbasnya. Di sinilah Okonkwo merasa perlu untuk membuktikan kekuatannya, berperang untuk melawan penindasan terselubung itu dan menjadikan dirinya sebagai pria sejati, orang terhebat di klannya. (Achebe, 1958)

Di novel ini kita dapat mengetahui kayanya tradisi dan budaya Afrika. Okonkwo sebagai seorang yang kuat memegang tradisi, dikisahkan tega membunuh anak asuhnya karena takut dianggap lemah oleh kaumnya. Dikisahkan pula beberapa tradisi Ibo yang terbilang kejam, salah satunya adalah tradisi membuang anak kembar ke hutan karena dianggap bad luck. Ada pula tradisi untuk memutilasi bayi yang dianggap ogbanje* agar lingkaran kejahatannya terputus.

Dua pertiga bagian pertama buku mengisahkan sejarah dan kehidupan Okonkwo bersama kaum Ibo. Kekayaan tradisi dan budaya kaum Ibo terasa kuat melingkupi alur cerita. Namun alur klimaks baru terasa saat buku sudahmencapai Bab 13. Pada bab ini Okonkwo dihukum oleh kaumnya (klan Umuofia) karena melakukan kesalahan fatal, dengan konsekuensi diasingkan selama 7 tahun ke desa ibunya (klan Mbanta). Selama 7 tahun itu, misionaris Kristen dari Barat mulai mendatangi benua Afrika, termasuk ke desa Mbanta dan Umuofia. Begitu Okonkwo pulang ke Umuofia setelah 7 tahun dalam pengasingan, dia terkejut melihat banyaknya perubahan yang terjadi di desanya. Saat inilah Okonkwo berusaha untuk membuktikan kembali dirinya sebagai salah satu lelaki terkuat di klan Umuofia, dengan menentang pembaharuan tersebut. Ngga bermaksud spoiler, tapi akhirnya tragis. Kalo gw disuruh ngasi moral ceritanya, bingung juga gw ... Dilematik. Ini mirip-mirip sama tugas akhir gw.

Mau milih mana : mempertahankan kebudayaan yang sudah tidak up-to-date dengan perkembangan zaman ATAU membiarkan kebudayaan lama melebur dengan kebudayaan baru, dengan konsekuensi menghilangnya serta terlupakannya budaya nenek moyang? Atau singkatnya, pelestarian kekayaan budaya yang sudah tidak sesuai dengan masa kini ATAU modernisasi budaya agar tidak tertinggal oleh zaman?

Novel "Things Falling Apart" karya Chinua Achebe merupakan salah satu novel Afrika pertama yang ditulis dengan bahasa Inggris untuk mendapatkan opini publik secara global dan mendunia (Wikipedia, 2008).

Menurut beberapa sumber, Chinua Achebe menulis buku ini untuk meralat buku-buku Barat terdahulu yang menuturkan Afrika sebagai bangsa terbelakang, serta mengkritik kolonialisasi bangsa Barat yang merusak tradisi dan budaya bangsa Afrika. Namun, banyak sumber pula yang menyatakan bahwa Achebe menulis buku ini saat usianya 20 tahunan dengan situasi dan kondisi di mana Afrika masih "berantakan" akibat kolonialisasi tersebut. Sejak tahun 1960-an, dapat dikatakan bahwa Afrika telah banyak berubah, dan saat ini budaya Barat serta Afrika sudah dapat berjalan bersama. Buku kedua Achebe, "No Longer at Ease" (1960) --yang belum gw baca-- dikatakan merupakan "ralat" Achebe mengenai perkembangan situasi Afrika yang lebih relevan pada saat ini.

Ada satu kutipan yang gw suka dari novel ini :

"Do not despair. I know that you will not despair. You have a manly and a proud heart. A proud heart can survive a general failure because sucha failure does not prick its pride. It is more difficult and more bitter when a man fails alone."
-- Chinua Achebe

"Jangan putus asa, aku tahu kau tidak akan putus asa. Kau punya jiwa yang besar dan berani. Jiwa yang besar akan selamat dari kegagalan karena kegagalan itu tidak menusuk harga dirinya. Akan lebih sulit dan lebih pahit ketika seorang lelaki jatuh karena dirinya sendiri." -- ucapan Unoka (ayah Okonkwo) kepada Okonkwo, saat kaum Ibo sedang mengalami bulan panen yang mengerikan dan penuh keputusasaan.

Secara garis besar, novel ini menarik dan sangat layak baca untuk memperkaya pengetahuan mengenai sudut pandang, sejarah, dan budaya bangsa Afrika. Tapi ya itu, bacanya harus sabar --seenggaknya buat gw-- karena "alur klimaks"-nya baru muncul pada Bab 13 ke belakang.

Oia, salah satu hal menarik dari novel ini adalah adanya glossary istilah kaum Ibo di halaman belakangnya, contohnya seperti ini :

*ogbanje : anak yang berulang-ulang kali meninggal dan kembali ke rahim ibunya untuk dilahirkan lagi, sehingga dianggap menyiksa ibunya. Apabila anak itu telah melakukan lingkaran kejahatannya sebanyak empat kali, maka dia harus dimutilasi untuk mencegahnya kembali lagi.

Happy reading! :)

Tuesday 29 July 2008

KISS - Keep It Simple ... ?

Gw suka baca postingan orang tentang profesi dan kerjaan mereka, apa pun itu. Kesannya seru aja gitu, bisa ngeliat profesi dan lingkungan kerja orang, langsung dari kacamata mereka sendiri.

Nahh sekarang tiba-tiba kepikir,
"kenapa gw ngga nulis tentang kerjaan gw sendiri?"
Heuheu...

Fed_up
Artist: Mike Baldwin, from Cartoon Stock

Bicara soal kerjaan emang kaya ngomongin jodoh. Butuh waktu buat nemu yang cocok. Dan kerjaan gw yang sekarang, bisa gw bilang cukup memenuhi syarat sebagai "jodoh" gw. Haha! Tapi yahh, ga bisa janji apa-apa. Apalagi ditambah mind-set gw sekarang, yang masih merasa perlu untuk cari pengalaman banyak-banyak, buat nyobain macem-macem profesi di dunia-blantika-perkancahan seni dan desain. Yeaa... Mumpung belum terikat apa-apa nih! Dan menurut gw, yang namanya jadi "karyawan" tuh ngga pernah ada jaminan keamanan kerja.

Gw pernah denger beberapa cerita yang cukup "mengenaskan", seorang karyawan yang udah
berpuluh-puluh tahun mengabdi bekerja di suatu perusahaan, begitu maupensiun dan menggantungkan harapan kepada hasil pesangon, akhir-akhirnya ngga semanis yang diharapkan. Pesangon? Hmm... Jangan terlalu berharap deh masa pensiun udah bisa santai dengan hasil uang pensiun/pesangon. Jaman kaya gini, apa-apa ngga ada yang pasti.

Satu-satunya yang bisa diharapkan ya : diri sendiri. Selagi masih muda, biasain hemat, nabung, dan investasi. Bikin lapangan pekerjaan kalo bisa. *Hehehehe, gini ini hasilnya kalo kebanyakan baca buku-bukunya Robert T. Kiyosaki...*

[[ Ayoo teman-temankuuu, mari-kemari-hey-hey kita bikin lapangan pekerjaan bareng-bareng. Wihiyy! Mana rencana-rencana kita dulu itu?? Jangan sampai terbang bersama angiiinn... Inget yaaa. Aku pun masih ingin. :P ]]

Sekarang sih yang paling penting buat gw, dalam "mencari kerja" : minimal bisa menghidupi gw & gw HARUS menikmati pekerjaan itu, biar ke depannya gw ngga terbebani. Menghindari stress bo'! Bahaya. "Stress" adalah pembunuh-semangat-hidup!

Seperti A.L. Williams pernah bilang,
"I don't believe people die from hard work. They die from stress and worry and fear -- the negative emotions. Those are the killers, not hard work. The fact is, in our society today, most people don't understand what hard work is all about."
Tapi sekali lagi, mengutip perkataan teman saya :
"Kerja rodi jaman sekarang mungkin emang harus, asal worth to do."
Yup, bener banget Bal. Asal worth to do.


Hahh sudah cukup ceritanyah...
Balik ke bahasan awal ah. Khehehehe...

Eniwei, ini hasil posting beberapa hari yang lalu, tapi belum sempet ke-publish.

+ + + + +

Simple_life
Artist: Dan Reynolds, from Cartoon Stock

# A couple days ago...

Keep Simple Please.

"Let’s put it straight - simplicity is more complex than you probably think it is."
- smashingmagazine.com
Yup.
Hari ini mau posting tentang desain! Ohoo, sudah lama tidak
berposting-posting tentang topik yang satu ini. Eh.. Emang jarang ding.

Tadi siang baru dapet reply dari klien, yang ternyata-oh-ternyata usulan desain sebelumnya ditolak semua. Huhuhu.

Diiringi dengan catatan dari si bos :
"They can appreciate our work submitted, but the interior designer looks forward to a much more simple and understated signage direction..."
...dan...
"I will like both your thoughts on the design redo we will have to present." (both : gw dan temen gw)

Okayy... mari singsingkan lengan baju Bung!
Cara kerja gw buat cari ide adalah :
set up invisible status for those messenger *hehe*, try to relax, prepare a cup of hot tea, use my mp3 player's earphone, listening some music, and ... browse A LOT OF design websites.

Ini hasilnya, nemu website-website lucu :
Before & After -- kangeennn... old time favorite! ada free download-nyah! :)
Lorem Ipsum -- Kalo penasaran sejarahnya "Lorem ipsum dolor sit amet"
COLOURlovers -- Colour palettes
Smashing Magazine -- worth visit!
Thinking w/ Type -- for font lovers. me! me! me!
the i spot -- Aiihhh, mantabhh! Mataku kenyang! XD
FAIL Blog -- Yup! It IS Funny! :)) Huehehehe...
Cartoon Stock -- Yak, makin ngga nyambung aja gw browsing-nya.

Hahahahaha, udah ah. Segitu dulu.

Beberapa jam setelah pencarian ide,
gw baru nanya si bos : kapan nih deadline-nya?

Dan dijawab begini :
"To do after the-older-project is completed.....meantime to think about it. I intend to redo selected typical signs only for them to OK before showing all types. We aim for July 30th ? OK with team Jkt ? Tks."

Phew!

...kemudian hawa malas kembali merajaiku!
Bener-bener seorang deadliner sejati deh gue. Gaswat.

+ + + + +

# Today...


Dan, besookkkk...
...udah tanggal 30 Juli, sodara-sodara!!!
Panic time! La-la-la!!
...
...
...

HA! Ngga ding. :P

Alhamdulillah desainnya udah di-acc ama si bos,
tinggal dibener-benerin dikit kok.
Ohohohoho...

+ + + + +

PS.
Aku mau liburaaannnnn!!!
See you on the next trip stories!
XD

Wednesday 2 July 2008

DIY : "Rice Cooker" Cooking

Cocok nih buat anak kost! Hehehe...

Berhubung gw nge-kost mulu dari semenjak kuliah sampai sekarang kerja, jadi gw paling ngerti sama kebutuhan anak kost yang paling utama : membuat makanan secara mudah-praktis-dan-murah! Perlu sedikit kreativitas & berbagai eksperimen trial-and-error untuk menciptakan makanan enak yang mudah-praktis-dan-murah. Nahh.. -- hehehe ini bagian yang menarik -- yang kalian perlukan cuma : Rice Cooker!

Terinspirasi dari komik Yakitate!! Japan, tokoh utamanya sempet bikin roti pake rice cooker. Kreatifff! Mana pernah terlintas di otak gua! Akhirnya gw googling dengan kata kunci "rice cooker bread", dan menemukan INI di Youtube:



Hihihihihi...
Trus gw juga nemu website-website ini :
At the Kitchen Table: Recipes, Food Tips, Rice Cooker Cooking
Student Cooking for all Occasions and Budgets at Student Cook (UK)
YumYum.com - Student Cooking Ideas

Bagi anak-anak perantauan jauh dari ortu, mudah-mudahan posting ini bisangebantu yak. Makannya yang bener, jangan mie terus! Masa' makan mie 3x sehari, hemat sih hemat, tapi ususnya kasiaannn...

*Dimjod! Belajar masak gih!*

Tiba-tiba gw kangen sama sandwich-nya Puti -- temen kost gw di Bandung dulu. Iiihh tadi siang di kantor ampe ngiler gw ngebayanginnya. Hehehehe soalnya sandwich bikinannya enak banget bo'!! Khehehehe...

Stock Tips from Ten-Year-Olds

Young Entrepreneur :
They were selling lemonade, jokes, and stock tips! Click HERE...
So cuteee... :D
Lemonade
Jadi inget, dulu pas SD, gw sempet ngejual gambar-gambar karya sendiri dgn harga 50-100 perak per lembar. Medianya pensil & halaman buku-garis-dua-untuk-catatan-pelajaran yg dirobekin. Laku lagi. Heran. Heuheuheu... Lumayan buat beli permen stroberi bulet kecil-kecil merah jambu, permen telur cicak, & chiki-chiki-an coklat, jajanan favorit masa SD. Eia, dulu teh botol cuma 200 rupiah bo'!

Dan ternyata ada juga temen gw yang pernah jualan komik pas SD, bareng kakaknya, dan juga laku keras. Ceritanya tentang badut gitu, kata dia. Wahhh... So cuteee yah! Hehe! *Adiii, jualan komik lagi Di!*

+ + + + +

Article's source :
http://www.getrichslowly.org/blog/ 2008/06/29/ young-entrepreneurs-encouraging-children-with-kid-sized-businesses/
http://www.getrichslowly.org/blog/ 2007/07/01/ stock-tips-from-ten-year-olds/
http://www.getrichslowly.org/blog/ 2006/06/25/ frugality-in-practice-community-garage-slae/

Image's source :
http://www.shutterstock.com

Tuesday 1 July 2008

Twilight Zone in Real World

Hari Senin.

Masuk kerja lagi. Begitu sampai di apartemen tempat studio gw berada, gw langsung masuk lift, tekan angka 9.

Menunggu.
Bengong nungguin pintu lift terbuka.

*Ting!*
Pintu lift akhirnya terbuka.
Seorang wanita memasuki lift, dan gw bergegas menuju unit studio gw.
Gw ketok pintu apartemen dengan ketukan berirama *halah*...
Lama...

Kok ga ada yang ngebukain?
Ih pada males neh...
Ato jangan-jangan belum pada dateng?

Nelpon HP temen gw.
Menunggu panggilan masuk...
"Nid, lo belum dateng ya?"
"Hah? Udah kok."
"Oh gitu.. yauda tunggu bentar ya..."

Berinisiatif untuk membuka pintu sendiri.

*Klik!*
Eehh ternyata ngga kekunci!

Membuka pintu lebar-lebar dengan senyum puas.
Tapi.. eh..

LHO.. lho.. lho???
Mana perabotnya??? Kok kosong gini?
Lah.. Jangan-jangan mereka pindahan ga bilang-bilang..

Banyak baju-baju bertebaran, ada yang tergantung, ada yang disampirkan di rak-rak gantungan. Dan ngga terlihat ada penghuninya. What the..??

Hiii... tiba-tiba jingle TV series Twilight Zone bergema di otak gw...

Eh?
Jangan-jangan...

Menutup pintu lagi.
Ngecek nomer unit.

YEAHHH!! Pantesss...
Sorryyy sir...

Bukan No. 9A!!! No. 7A! Ternyata gw salah lantai.
Hehehehe... untung aja penghuninya lagi ngga ngeh, ada org nyasar masuk unitnya dia. Fyuhhh... Hehehehehe...

Sumpah kaget banget gw pas liat scene apartemen-kosong-tanpa-perabot-dan-penghuni itu!
Hehehehehe... Bodoh.

Tuesday 17 June 2008

And the story goes...

Tadi lagi serius-serius ngerjain desain di Corel DESIGNER,
ehh gw dikagetin ama pop-up window yg tiba-tiba muncul kaya gini :

rahma... (1:13:00 PM): jeng?
BUZZ!!
jen... (1:13:15 PM): yo yo
jen... (1:13:21 PM):
rahma... (1:13:31 PM): inget lagu dari vit. c ga
rahma... (1:13:38 PM): graduation?

jen... (1:13:40 PM): graduation?
jen... (1:13:41 PM): yups

rahma... (1:13:42 PM): jaman SMA
jen... (1:13:47 PM): yo'i, knp emg?
rahma... (1:13:53 PM): diputer pas perpisahan
rahma... (1:14:05 PM): ga
rahma... (1:14:05 PM): ada kata2nya

jen... (1:14:09 PM): hehehehhehe iya Li, gw inget kok...
jen... (1:14:25 PM): gile ya, skrg kita udh 25
jen... (1:14:30 PM): ehh nyariss

rahma... (1:14:43 PM): yg...when we 25 and make big money.. will the joke still funny..blabla
rahma... (1:14:46 PM): skarang kita dah 25

jen... (1:14:55 PM): hahahahhaha iya :D
jen... (1:15:01 PM): make "big money"

rahma... (1:15:01 PM): trus
rahma... (1:15:18 PM): lagu itu terdengar...mmmhhhh yah
rahma... (1:15:25 PM): itu di sedikit nyepet
rahma... (1:15:29 PM): miris
rahma... (1:16:05 PM): ko waktu pertamakali denger lagu ini ma skrg keadaan tak jauh beda ya..
rahma... (1:16:09 PM): heheheheh
rahma... (1:16:12 PM): parah

jen... (1:16:15 PM): ah masa sih...
jen... (1:16:21 PM): dulu kan kita masih bego2 gitu Li

rahma... (1:16:30 PM): skrg?
rahma... (1:16:34 PM): tambah pinter?

jen... (1:16:40 PM): udah *rada* pinteran :D
rahma... (1:16:50 PM): hahahahahha
rahma... (1:17:04 PM): ya udah itu aja si
rahma... (1:17:13 PM): gw tiba2 keingetan
rahma... (1:17:17 PM): plus kangen 70
rahma... (1:17:21 PM): ntah knapa

jen... (1:17:35 PM): hehehehe, iya gw jg... kdg2...
rahma... (1:17:59 PM): lu boleh bekerja kembali
rahma... (1:18:03 PM): hihihihih

jen... (1:18:54 PM): tp kan gw msh sering ketemu ank 70 Li, jd ga tlalu kangen :D
rahma... (1:19:08 PM): iya
jen... (1:19:16 PM): palingan gw kangen masa2 konyol2 brg aja
jen... (1:19:19 PM): hehehehehehe

rahma... (1:19:20 PM): gw kmrn pas kawinannya X aja
rahma... (1:22:06 PM): habis dari kawinannya X
rahma... (1:22:21 PM): trus denger lagu itu
rahma... (1:22:37 PM): bercerminlah kita
rahma... (1:22:41 PM): hahahahha

jen... (1:22:47 PM): hahahahahahahha
jen... (1:22:50 PM): B-)
jen... (1:23:02 PM): Skrg kan kita udah lebih 'cool' dari dulu, kekekekekek
jen... (1:23:06 PM): (apa sih)

rahma... (1:23:14 PM): ya...sedikit
jen... (1:23:32 PM): gile Li, lo memberikan inspirasi buat gw u/ menulis *halahh*
rahma... (1:23:40 PM): tapi dari lagu graduation itu di lanjutkan lagunya fergie yg big girls dont cry
rahma... (1:23:48 PM): jadi semuanya terasa PAS
jen... (1:23:53 PM): :))
rahma... (1:23:55 PM): iya
rahma... (1:23:57 PM): gw tau
rahma... (1:24:05 PM): gw juga pingin nulis bab itu

jen... (1:24:20 PM): bab kesimpulan??
jen... (1:24:24 PM): B-)

rahma... (1:24:37 PM): iiiii
rahma... (1:24:39 PM): ngingetin
rahma... (1:25:01 PM): sudah lah...presentasinya biarlah berlalu

jen... (1:25:10 PM): hahahahhahahaha parahhh
rahma... (1:25:11 PM): ga muud
rahma... (1:25:46 PM): iya
rahma... (1:25:49 PM): ya sutra
rahma... (1:25:55 PM): kerja gih

jen... (1:27:17 PM): hahahahaha sip2 :D
jen... (1:27:27 PM): kerjain tuh tesis!
jen... (1:27:31 PM): B-)

rahma... (1:27:41 PM): iyeeeeeeeeee
rahma... (1:27:43 PM): sssttttttttt

jen... (1:27:48 PM): :)
jen... (1:27:53 PM): :-B


+ + + + +

June, 2001 :

"And so we talked all night about the rest of our lives
Where we're gonna be when we turn 25..."

June, 2008 :
Pertanyaan jaman SMA yang udah bisa kita jawab sekarang,
"Will we think about tomorrow like we think about now?
Can we survive it out there?
Can we make it somehow?
I guess I thought that this would never end
And suddenly it's like we're women and men
Will the past be a shadow that will follow us 'round?
Will these memories fade when I leave this town
I keep, I keep thinking that it's not goodbye
Keep on thinking it's a time to fly..."

Sssttt...
Kalo dilihat-lihat lagi ke belakang,
Apa aja pencapaian kita sampai saat ini?
Apakah bayangan kita-waktu-SMA ttg diri kita-sekarang
sudah tercapai?

Ada temen gw yang dulu punya cita-cita,
Umur 25 udah bisa ngangkat kaki ke meja.
*jadi BOSS, maksudnya!*

Ada yang ngebayangin dirinya punya karir yang sukses,
ada yang ngebayangin dirinya jadi ibu rumah tangga yang sukses,
ada yang ngebayangin dirinya jadi seniman yang sukses,
ada yang ngebayangin dirinya udah mandiri secara finansial maupun hidup,
et cetera et cetera...

Buat gw sendiri,
hmm...
lho...

kok dulu gw ngga punya bayangan ya tentang diri gw sekarang??
Hehehehehehe...

Prinsip gw dulu emang cuma,
"Do Your Best, and God Will Do The Rest"
"Aiutati che il ciel t'aiuta"
Entah pasrah, entah optimis.

Sampai akhirnya gw sampai di titik ini.
And I've found my passion, so far,
...I think that's what's really important for me now.
For the future? Nah... I'll make plans & find out later.
Because I'm such a kind of person who enjoy the process, not the output only.


Emang selalu menarik ya, ngikutin perkembangan teman-teman kita dari jaman SMA sampai sekarang. Dan gw bangga sama mereka semua. Entah bangga karena almamater, atau terlepas dari fakta mereka udah berhasil mengejar cita-citanya ato belum, yang pasti gw bangga. :)

Buat yang merasa belum mencapai targetnya,
Tenaaanggg, we are still young, my friend! :D

"Aiutati che il ciel t'aiuta!"


Tapi, yang paling penting dari semua itu...

"As we go on we remember
All the times we had together
And as our lives change come whatever
We will still be Friends Forever!"


Keep ROCK ON, guys!

(apa seh Jeng...)


:)

Monday 26 May 2008

I've Learned...

Ive_learned
Lagi nge-search alamat email temen, ehh trus gw nemu satu email di inbox yang terkirim pada Date: Fri, 7 Feb 2003. 5 tahun yang lalu! Jaman gw masih kuliah di Unpar, lagi bego-begonya, masih nyari identitas+karakter yang pas buat gw sendiri, jaman lagi falling-in-love-at-the-first-time & broke-my-heart-at-the-same-time *uheheue*, lagi berusaha memahami berbagai sudut pandang orang-orang baru yang gw temuin di dunia kuliah, dan sebagainya dan sebagainya.

Dulu sih (kayanya) gw kirim email ini ke orang-orang terdekat tanpa merhatiin banget arti kalimat-kalimatnya, alias cuma "Wah, kata-katanya bagus! Kirim ahh..." Sekarang, di umur gw yang mendekati seperempat abad, gw baru nyadar, kalimat-kalimat di bawah ini BENAR APA ADANYA *weleh*... Hehehehe...

Buat 'adik-adik'-ku yang sedang membaca posting ini : tulisan "I've Learned" ini pasti bisa ngebantu & mempermudah kamu dalam menjalani hidupmu yang 'baru' mulai itu. These are what you need to know for being a grown-up.

Hmmm...
Idih, kesannya kaya gw udah tua bangettt!! Haha!

Okeh, eniwei ini email-nya... :)

>I've Learned
>by : anonymous *edited by me
>
>Friendship
>I've learned-
>that we don't have to change friends if we
>understand that friends change.
>
>I've learned-
>that no matter how good a friend is,
>they're going to hurt you every once in a while
>and you must forgive them for that.
>
>I've learned-
>that true friendship continues to grow,
>even over the longest distance.
>Same goes for true love.
>
>I've learned-
>when a friend cries out to you.
>you will find the strength to help.
>
>I've learned-
>that my best friend and I can do anything
>or nothing and have the best time.
>
>Love
>I've learned-
>that you should always leave loved ones
>with loving words. It may be the last
>time you see them.
>
>I've learned-
>that regardless of how hot and steamy a
>relationship is at first, the passion fades and
>there had better be something else to take
>its place.
>
>I've learned-
>that just because someone doesn't love
>you the way you want them to, doesn't
>mean they don't love you with all they have.
>
>I've learned-
>that no matter how bad your heart is broken
>the world doesn't stop for your grief.
>
>I've learned-
>that just because two people argue,
>it doesn't mean they don't love each other
>And just because they don't argue,
>it doesn't mean they do.
>
>I've learned-
>that two people can look at the exact same thing
>and see something totally...different.
>
>I've learned-
>that the people you care about most in life
>are taken from you too soon.
>
>I've learned-
>that you can keep going, long after you can't.
>
>Me, Myself, & I
>I've learned-
>that you can do
>something in an instant that will give
>you heartache for life.
>
>I've learned-
>that it's taking me a long time
>to become the person I want to be.
>
>I've learned-
>that we are responsible for what we do,
>no matter how we feel.
>
>I've learned-
>that either you control your attitude
>or it controls you.
>
>I've learned-
>that heroes are the people who do what has to
>be done when it needs to be done,
>regardless of the consequences.
>
>I've learned-
>that money is a lousy way of keeping score.
>
>I've learned-
>that sometimes the people you expect
>to kick you when you're down,
>will be the ones to help you get backup.
>
>I've learned-
>that sometimes when I'm angry
>I have the right to be angry,
>but that doesn't give me the right to be cruel.
>
>I've learned-
>that it isn't always enough to be forgiven by
>others. Sometimes you have to learn to forgive yourself.
>
>I've learned-
>that our background and circumstances
>may have influenced who we are,
>but we are responsible for
>who we become.
>
>I've learned-
>that you shouldn't be so eager to find out a
>secret. It could change your life forever.
>
>I've learned-
>that your life can be changed in a matter of
>hours by people who don't even know you.
>
>I've learned-
>that credentials on the wall
>do not make you a decent human being.
>
>I've learned-
>that maturity has more to do with
>what types of experiences you've had
>and what you've learned from them
>and less to do with how many
>birthdays you've celebrated.

---

Kata orang, Jangan menoleh ke belakang, terus aja maju ke depan... Hmm, kalo gw sih lebih milih buat kadang-kadang noleh ke belakang, buat mastiin gw ngga akan mengulangi kesalahan yang sama... Lagian gw percaya semua kesalahan yang gw perbuat dulu malah justru ngebentuk gw-yang-sekarang ini, dan gw ngga nyesel udah jadi gw-yang-sekarang.

Intinya sih, "As you grow older, you'll find the only things you regret are the things you didn't do..."

Sesuatu yang masih gw pelajarin sampai sekarang.

Tuesday 20 May 2008

Journey to Medan

17-18 Mei kemaren, gw dan dua org temen gw jalan-jalan ke Medan, Sumatera Utara... Seruuu!! :D

Awalnya...
Sekitar dua bulan yang lalu, tiba-tiba ada kabar kalo anak-kost-termuda-di-kost-Bandung saat itu (kost angkatan 2002), a.k.a Lia, mo ngadain hajatan. Mo nikah dia! Mau diadain di Medan, katanya. Kalo mo dateng, bakal disiapin akomodasi di sana. Waktu itu sih ga kepikir apa-apa, soalnya di pikiran gw : Medan tuh jauh bung!

Sebulan yang lalu, tiba-tiba ada salah satu temen kost Bandung juga yang keukeuh ngajakin booking tiket pesawat ke Medan, alias si Ayu, ibu satu ini memang pintar "merayu"-lah. Karena emang saat itu gw lagi jenuh ama kerjaan, ya gw iya-in aja, (asal budgetnya bisa ditekan seminimmm mungkin, huehehehe ngirit dunks...) Lagian gw juga belum pernah ke Medan. Akhirnya ada 3 orang yang konfirmasi jadi berangkat : Gw, Ayu, & Puti.

Berhubung jadwalnya mepet (Sabtu pagi berangkat dari Cengkareng jam08:00 & Minggu pulang jam18:25), gamau rugi dong kita... POKOKNYA selama 2 hari itu harus puas-puasin jalan-jalan di Medan! Akhirnya dengan bermodalkan informasi & peta hasil nge-print dari internet, booklet Femina berjudul "Akhir Pekan di Medan" yang kebetulan gw temuin pas lagi beresin kamar, tiket pesawat AirAsia, backpack, dan NIAT yang teguhhh, berangkatlah kami menuju Medannn!! Horas Bah!!

Bb07_2

Begini ceritanya...
Perjalanan ke Medan dari Cengkareng ngabisin waktu sekitar 2 jam. Begitu keluar dari pesawat, kesan pertamanya : "Eh Medan ternyata udaranya mirip-mirip Jakarta ya..." Panas dan kebetulan lagi banyak angin, jadi hari itu ya lumayan sejuk. Bandara Polonia Medan ini bener-bener terletak di tengah kota, ngga kaya Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang di pinggiran kota. Dari sana, kita naik taksi ke Asrama Haji, tempat kita nginep nanti, lokasinya kira-kira 10-15 menit dari Bandara Polonia. Pas gw perhatiin, jalan raya di Medan tuh lumayan lebar & relatif lancar, apalagi kalo dibandingin Jakarta yang macetnya udah parah buangettt.

Bb01

Read more...

Monday 12 May 2008

Jawabannya adalah...



Hmm... Banyak yang nanya ke gw mengenai satu hal, dan jawabannya gw posting aja ya di blog ini. Sebenernya ini cuma masalah sudut pandang & cara berpikir yang ngga lazim aja buat orang kebanyakan, jadi sebelum posting yang ini dibaca, tolong buka pikiran selebar-lebarnya.

Gw nulis ini cuma untuk ngasi satu perspektif lain... Satu sudut pandang dari mata & otak gw. Mau diterima ya sukur, ngga diterima ya gapapa, toh ngga ada yang rugi. Ya toh?? :)

Pertanyaannya adalah,
"Lo ngga ngerasa rugi Jeng, S-2 lo sekarang ngga kepake?"

Dan jawabannya adalah,
"Ngga."

Nah, ini alasan gw :
(Inget ya, buka pikiran selebar-lebarnya...)

Tujuan awal gw ngambil Master emang bukan buat jadi "spesialis/ahli" dalam sesuatu. Justru gw menghindari bidang yang ngebuat gw jadi terlalu spesialis dalam satu bidang aja. Tujuan awal gw adalah nambah skill banyak-banyak, belajar sesuatu yang baru sebanyak yang gw bisa, & ketemu banyak orang dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Supaya kalo misalnya suatu saat nanti gw bosen ama bidang yang ini atau suatu saat bidang yang lagi gw geluti sedang ngga berjalan dengan baik, gw bisa "lompat" ke bidang yang lain dengan lebih mudah, dibanding kalo gw hanya menggeluti satu bidang aja.

Berhubung gw ini tipe orang yang bosenan ama rutinitas, nah "menghindari-menjadi-spesialis" itu juga salah satu kiat gw supaya gw tetep excited menjalani apa yang gw lakukan. Hasilnya ya gw ngelakuin sesuatu lebih total, ngga setengah-setengah, soalnya gw punya rasa excited itu tadi.

Trus, dengan gw ngambil Master ini, secara ngga langsung gw juga belajar cara belajar, belajar me-manajemen orang, & sekaligus belajar memahami sudut pandang yang berbeda-beda, karena mengharuskan gw buat ketemu banyak orang dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Belajar kerjasama & nyatuin visi dengan banyak orang, dengan menghindari sikap defensif. Karena bidang yang gw ambil ini perlu banyak kerjasama dengan berbagai bidang lainnya, istilahnya : multidisiplin.

Kadang-kadang, kalo gw ngejawab kaya gini ke orang yang nanya, ada beberapa orang yang tanggepannya jadi defensif. Gatau napa. Padahal kan dia yang nanya. Ya kalo emang tujuan gw kaya gitu, mo diapain lagi coba? Akhirnya sekarang gw liat-liat dulu sapa yang nanya, kalo emang keliatan ujung-ujungnya ngajak debat, palingan gw cuma jawab singkat, "Ngga." End of discussion.

Ngga jarang, gw sempet di-underestimate beberapa orang (yang tipe-tipe cynical) karena bawaan gw yang "go-with-the-flow", jadi kesannya ngegampangin masalah banget. Padahal sebenernya sikap "go-with-the-flow"-nya gw ya juga pake mikir. Yahh kalo gw nyulit-nyulitin "masalah" juga si "masalah" ngga akan berkurang, malah tambah mumet kan. Mending dipikirin yang tenang. Otak jadi lebih bisa kerja & bisa ngebantu nyelesein masalah. Ya ngga? Ini sih opini gw aja.

Gw bisa mikir kaya gini juga mungkin karena keluarga besar gw juga rata-rata kaya gitu. Punya rasa tertarik sama banyak hal & jadinya ngedorong diri sendiri buat belajar lebih banyak skill. Belajar 4 tahun di satu bidang bukan berarti kita HARUS MUSTI KUDU berprofesi seumur hidup di satu bidang itu tadi. Be creative.

Kalo kata Robert T. Kiyosaki di dalam buku pertamanya, Rich Dad Poor Dad : "Bahayanya spesialisasi, kalo suatu ketika saya dipaksa keluar dari industri itu, keterampilan hidup saya ngga akan dibayar setinggi itu harganya untuk industri lain."

Yah, berhubung Kiyosaki juga salah satu orang yang "think-out-of-the-box", jadi buat orang kebanyakan pasti opini Kiyosaki ini juga bakal ngeluarin tanggepan defensif lainnya deh. Emang susah kalo mo ngomong ama orang yang kotak pikirannya ga bisa melar, ngga fleksibel. Tapi yahh, sekali lagi, ini cuma masalah sudut pandang. Selama ngga ngerugiin orang lain, take it or leave it.

Done
.

+ + + + +

Btw, gw sempet kok ngerjain beberapa proyek Landscape & Urban Design. Ilmu gw kepake kan.. kepake kan.. Puas? Puas? *tukul mode on* Lagian bukan berarti ilmu yang ngga kepake sekarang, ngga akan dipake lagi di masa depan. Gw sendiri penganut prinsip kalo "ilmu-pasti-selalu-ada-manfaatnya".

Aahhh, last but not least... No heart-feeling yak buat posting yang ini.
Ini kan cuma opini pribadi. Anggep aja dongeng sebelum tidur. :P

Tuesday 29 April 2008

PS. I Love You

"...I'm not calling for a second chance,
I'm screaming at the top of my voice,
Give me reason, but don't give me choice,
Cos I'll just make the same mistake again,


And maybe someday we will meet
And maybe talk and not just speak
Don't buy the promises 'cause
There are no promises I keep,
And my reflection troubles me
So here I go...
"

taken from James Blunt - Same Mistake (OST PS. I Love You)

When we talk about being separated with our loved ones, by choice or even "taken", there's time when it feels like go through some hell on earth... But as Mitch Albom once said in his book,
"When someone is in your heart, they're never truly gone. They can come back to you, even at unlikely times."

Thus, I'd prefer to say "see you again" rather than "goodbye".

Baru nonton DVD PS. I Love You (2007), film adaptasi dari novel. Film ini sekilas ngeingetin gw sama buku-bukunya Mitch Albom, yang temanya seringkali tentang "berpisah" dengan dunia/seseorang/sesuatu, tapi di sisi lain malah menjadi kesempatan buat nyari makna dari kehidupan yang udah dijalanin.

Kenapa gw suka film ini? Mungkin karena akhir-akhir ini lagi banyak isu tentang perpisahan di kehidupan gw. But then I realized, an ending is just another new beginning. So I decide to get up, take a little step, and keep moving forward... Life, here I come! :)

Bagusss. Nonton deh.

Wednesday 9 April 2008

Be Creative!

Be_creative_1
*image source : shutterstock.com

Gw beruntung selama gw kerja dalam 2 tahun terakhir ini, baik freelance maupun tetap, gw dapet pimpinan (alias "bos") yang nyaris perfecto, dengan kata lain : "ngga bossy, enak diajak diskusi, dan menikmati hidup."

Bos gw sekarang juga inspiratif banget. Berkebangsaan Singapura, anaknya empat, usia sekitar pertengahan 50an, sepantaran ma orangtua gw-lah pokoknya, and always smiling! Sekilas sih keliatannya sederhana & biasa aja, tapi gitu-gitu dia bos besar yang punya 3 kantor di 3 negara. Canggih niann...

Kalo dia lagi nge-cek kantor Indonesia -- sekaligus buat ngehadirin meeting ama klien juga ding -- pasti gw & temen gw selalu diajakin makan siang/malem bareng. Nah, waktu makan bareng itu, dia sering ngajak diskusi tentang macem-macem, dan biasanya topiknya sangat menginspirasi gw. Dari pilihan kata-katanya tuh keliatan banget kalo dia selalu antusias dalam menjalani hidup. Pokoknya keren banget jalan pikirannya. Salah satu topik yang paling gw inget adalah obrolan tentang salah satu prinsip hidup dia. Ini dia ...

Bos gw punya prinsip dalam ngejalanin hidup :
Five words.
"How can I do better?"

Dia punya teori kalo SEMUA orang itu kreatif.
Bukan cuma orang-orang di dunia kreatif aja yang bisa kreatif. Selama seseorang bisa melakukan sesuatu dengan cara yang lebih baik & lebih efisien, berarti orang itu bisa disebut kreatif. Ya itu tadi, selama seseorang masih dapat bertanya dan bisa mencari jawaban dari pertanyaan tadi kepada dirinya sendiri, "How can I do better?", seseorang bisa dikatakan "kreatif".

Dia juga punya teori bahwa orang-orang yang BOSAN terhadap rutinitasnya, adalah orang yang ngga mencoba dan berusaha untuk menjawab pertanyaan tadi, "How can I do better?"

-- atau "How can I feel better?"
-- atau ... (find your own questions with your own answers!)

Cuma kita sendiri yang bertanggungjawab atas hidup kita,
mau menjalani hidup yang boringly ever after atau hidup yang lively ever after?
It's on your own answers though...

Be creative, everyone!

Tuesday 8 April 2008

"Telepon Misterius" di Pagi Hari

Phone_call_1
Kemaren pas ngabisin weekend di rumah Jakarta, begitu bangun pagi-menjelang-siang sambil nungguin jam sarapan ponakan gw, tiba-tiba telepon rumah berdering (sahh bahasanya!)... Gw angkat.

Begini ini percakapan yang terjadi...

Suara-Di-Ujung-Sana : "H-halo.."
(terdengar suara ragu-ragu anak perempuan, kayanya usia-usia baru masuk SD)

Gw : "Halo. Ya?"

"Halo.. Mmm.. Ini siapa ya?"

<<Heh??>>

"..."

"Ini dengan Ajeng. Hmm.. ini siapa ya?"

"Mmm.. Ini Putri.."

"Oo.. Yaa.." (memutuskan untuk bersikap sotoy alias sok tau)
"Putri mau bicara sama siapa ya?.."

"Mmm.. Sama.. A-ajeng.."

<<Heh??>>
"Oo.."
"Oke. Hehe.. Mau bicara apa?"


"Mmm.."
"Ngga.. Udah dulu ya.."

Tuut-tuut-tuut...
... dan terdengar bunyi nada terputus dari ujung sana.

Hmm... What a call! :)

Monday 14 January 2008

MUST-READ Self-Help Books

One of my guilty pleasures : reading self-help books. :B

Udah lama juga gw ngga nulis review buku. Nahh... sebagai maniak buku-buku self-improvement/self-help/psikologi, gw mau nge-review beberapa buku favorit gw dengan genre tersebut. Lumayan buat pilihan belanja buku kalo lagi ke toko buku.
-- Berhubung buku-buku di toko buku kuantitasnya semakin menggila, jadi susah pas mau pilih buku. Arghghgh...

Buku-buku ini termasuk international bestseller semua, jadi ngga bakal rugi buat dibeli dan dibaca... Enjoy! :)

---

(1) How to Win Friends and Influence People (Dale Carnegie; 1937)

Edisi bahasa Indonesia : "Bagaimana Mencari Kawan dan Mempengaruhi Orang Lain" ; penerbit Binarupa Aksara, 1995.
How_to_win_friends_and_influence_people
Salah satu buku self-help pertama yang pernah diterbitkan dan termasuk legendaris ini ditulis oleh Dale Carnegie. MUST-READ BOOK. Bagi yang belum tahu, Dale Carnegie adalah seorang tokoh motivator terkenal yang seminar-seminarnya banyak diikuti oleh kalangan bisnis hingga saat ini. Buku yang penting dibaca untuk para calon pemimpin nih. Menjabarkan sifat-sifat dasar manusia yang perlu diketahui oleh setiap manusia lainnya, untuk menghindari konflik, memenangkan perdebatan, mendorong kinerja manusia, dan sebagainya.

Intinya sih bertujuan supaya kita bisa disukai oleh banyak orang sekaligus meningkatkan kualitas hidup kita sebagai manusia. Teknik-teknik yang diterangkan pada buku ini cukup jelas dan sangat praktis, sehingga mudah untuk diikuti dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Yang gw suka di buku ini, adalah cara penuturan Carnegie menggambarkan apa yang dia maksud dengan menggunakan contoh kasus kejadian nyata, kemudian disimpulkan seluruhnya dalam satu-dua halaman. Karena banyak contoh kasus, ngebacanya jadi lebih gampang dimengerti. Cara penulisannya juga bagus, kaya ngobrol aja, ngga seperti kebanyakan buku-buku praktis lainnya.

Salah satu teknik yang paling penting, dan udah gw amati di pengalaman gw sendiri (it happens all the time) adalah cara menangani atasan/bawahan/rekan kerja. Berhubung gw freelancer, jadi gw udah beberapa kali bekerja dengan atasan/klien yang berbeda-beda, jadi teknik ini kerasa banget benernya. Yeah, mungkin temen-temen gw udah pada tahu ini tentang kejadian yang 'mana', hehehe.

Ini nih triknya : Untuk meningkatkan kinerja para bawahan/relasi, gunakan pujian dan dorongan, hindari kritik-kritik tajam. Penelitian B.F. Skinner, seorang psikolog kontemporer besar, menunjukkan bahwa kritik menurunkan semangat dan sebaliknya pujian memperkuat semangat, hal-hal baik yang dilakukan manusia akan diperkuat, dan hal-hal buruk akan terhenti karena kurangnya perhatian. Ini berlaku untuk binatang maupun manusia. Dan menurut Carnegie, sejarah mencatat banyak tokoh-tokoh besar dunia muncul karena hasil pujian, contohnya Enrico Caruso dan Charles Dickens.

Ini buku sebenernya gw masih minjem ama anak kost (Ahoy, Mit! hehe..). Belum sempet nyari di toko buku sih...

---

(2)
How to Make People Like You in 90 Seconds or Less
(Nicholas Boothman; 2000)

How_to_make_people_like_you_in_90_second

Bagus buat dibaca sebelum proses wawancara kerja, wahaha! :D Menjabarkan bahwa manusia digolongkan menjadi tiga tipe, yakni tipe Kinestetik, Auditori, dan Visual. Dan dengan menyelaraskan sikap tubuh sesuai dengan tipe manusia yang sedang kita hadapi, maka first impression yang timbul akan seperti, "Wah, ada sesuatu pada diri orang ini yang saya sukai!" Hanya dalam waktu 90 detik! Teknik yang dijabarkan di buku ini dapat dibilang cukup praktis dan cukup menarik.

Menurut gw, supaya bener-bener bisa berhasil 'dalam waktu 90 detik', penerapan teknik-teknik yang ada di buku ini membutuhkan banyak latihan. Tapi buku ini cukup oke kok. Walaupun waktu membaca sekilas judul depan buku ini, ada yang berceletuk, "..Wahh, cara melet orang!!"

Ooo-kayyy...

Ga gitu juga kali'. Haha! :D

---

(3) Luck is No Accident (John D. Krumboltz, Ph.D & Al S. Levin, Ed.D; 2004)

Edisi bahasa Indonesia : "Keberuntungan Bukanlah Kebetulan" ; penerbit PT. Bhuana Ilmu Populer, 2004.
Luck_is_no_accident_1
Buku ini lebih mengarahkan bagaimana menggunakan "kesempatan" sebaik-baiknya, terutama dalam pencarian kerja/karir. Terutama karena para penulisnya merupakan konselor karir yang sudah sangat berpengalaman.

Intisari yang bisa diambil dari buku ini :
1) Jangan takut menghadapi kegagalan! Kegagalan memberikan pengalaman pembelajaran yang hebat, dan terkadang mereka mengarah pada hasil yang lebih baik dari yang dapat Anda perkirakan. Menurut Booker T. Washington : "Kesuksesan diukur bukan hanya dengan posisi yang diraih seseorang dalam hidup, tapi juga dengan hambatan yang telah diatasi oleh seseorang saat mencoba untuk sukses."
2) Libatkan diri secara aktif dalam berbagai aktivitas baru untuk mengetahui apa yang Anda suka dan tidak suka, dan hal ini akan membuka kesempatan-kesempatan menarik berikutnya dalam hidup Anda.
3) Setiap pengalaman adalah jalan untuk belajar. Setiap pekerjaan baru adalah pengalaman pembelajaran yang lain, Anda tidak perlu tahu bagaimana cara melakukan pekerjaan sebelum Anda menerimanya. -- Pengecualian untuk profesi-profesi khusus yang melibatkan keselamatan jiwa, seperti dokter bedah dan pilot, hehehe...
4) Anda dapat mengubah arah karir Anda sekarang juga, tidak peduli dengan apa yang telah Anda lakukan di masa lalu. Jangan biarkan kesalahan beberapa tahun sebelumnya mengekang hidup kamu selamanya. Hmm gw sering banget denger orang ngga suka ama profesi kerjaannya tapi tetep aja berkutat dan merasa terkekang sendiri di sana, semuanya 'cuma' karena dulu dia salah jurusan. Bagi yang sedang merasa seperti itu, segera baca buku ini!

---

(4) The Secret (Rhonda Byrne, 2006)

Edisi bahasa Indonesia : "the Secret : Rahasia" ; penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007.
The_secret
Versi buku dari filmnya yang berjudul sama. Hohoho... Topik yang sedang booming banget nih, kayanya gara-gara sempet dipublikasiin di Oprah. Gw juga taunya malah dari temen gw, si Puti (yuhu!), katanya ada film/buku yang sedang booming banget, judulnya the Secret. Ada ya?? Karena penasaran, akhirnya gw cari aja DVD dan bukunya. Dan ternyata buku ini canggih juga, ahaha.

Kalimat pembuka the Secret adalah seperti ini:
"You're holding in your hand a great secret of the universe. It has been passed throughout the ages, travelling through centuries to reach you. This is the secret to everything -- joy, health, money, relationships, love, happiness -- everything you have ever wanted. For the first time in history, leading scientist, authors, and philosophers will reveal the Secret that utterly transformed the live of those who lived it... Plato, Newton, Carnegie, Beethoven, Shakespeare, Einstein. Now YOU will know the Secret, and it can change your life forever."

Dramatis banget. Tapi mungkin bener juga ya, setelah gw liat tujuan awal dari penulisan buku ini. Penasaran kan?

Gw perhatiin para penyusun buku ini -- tokoh-tokoh sukses semua! -- emang punya rasa antusiasme yang tinggi dalam menghadapi hidup, dan menurut gw 'antusias' adalah salah satu elemen penting untuk mencapai sukses, sepertinya.

Beberapa orang mungkin menganggap buku ini rada-rada 'wishful thinking' alias omong kosong. Tapi setelah gw baca-baca, ternyata seluruh saran yang diberikan di buku ini masuk akal juga. Menurut gw, saran-saran yang ada di buku ini merupakan prinsip-prinsip dasar dalam menjalani hidup sebaik-baiknya. Malah gw bilang, seluruh tips-tips yang pernah gw baca di buku self-improvement, bisa dibilang udah dirangkum di "the Secret". Berlebihan? Mungkin. Hoho...

Kelebihan dari buku ini dibanding buku self-help lainnya adalah teknik-tekniknya dijabarkan dengan gamblang, seperti ilmu praktis. Walaupun penuturan buku ini agak mendoktrin, tapi tujuan di balik itu semua sebenernya bagus banget dan secara tidak langsung mendorong orang untuk lebih meningkatkan kualitas hidupnya. Intinya sih, 'pikiran' kita adalah hal terpenting dari diri kita yang mampu mengubah sesuatu yang buruk menjadi sesuatu yang baik. Sounds like "positive thinking", right?...

'Pikiran' kan cuma 'pikiran', bisa kita ubah saat itu juga.

Nahh gw simpulin, menurut buku ini,
Untuk mencapai "kemakmuran" (wealth), yang diperlukan cuma ini:
1) Mencintai diri sendiri.
2) Berusaha selalu berpikir positif dalam segala kejadian yang kita alami, dan selalu menghindari pikiran-pikiran buruk/negatif.
3) Memiliki kepercayaan kuat bahwa kita MAMPU meraih cita-cita kita, apapun itu. Dan harus selalu antusias dalam bertindak untuk mendekati cita-cita kita.
4) Bersyukur atas segala yang "sudah" dan yang "akan" kita miliki.
5) Dan selalu ingat bahwa : "Bahagia" itu muncul dari diri kita sendiri, dan merupakan tanggung jawab kita sendiri, bukan datang dari orang/barang/whatsoever di luar diri kita.

Begitu baca buku ini dan ngebaca teori the Law of Attraction bahwa "pikiran menjadi sesuatu". Gw jadi mikir-mikir, jangan-jangan peradaban sempurna itu bisa terbentuk karena adanya pemikiran seperti itu. Di mana seluruh penghuninya sudah bisa mencapai tahap pemikiran tertinggi, seperti teorinya the Secret. Hmm kok jadi ngebayangin peradaban alien yak? Hahaha gw kebanyakan nonton sci-fi kayanya... :D

Ehhh... tapi bener ngga ya??...

+ + + + +

Ada saran buku-buku bagus lainnya yang patut dibaca ngga? Eia, gara-gara baca "Edensor"-nya Andrea Hirata dan "Traveler's Tale"-nya Adhitya Mulya dkk, gw jadi pengen jalan-jalan keliling Eropa pake duit sendiri dan secara backpacking, tentunya! Wahaha... Betapa buku amat mempengaruhi hidup orang yak. Ayooo, gantung cita-citamu setinggi langit!! Selagi masih mampu punya cita-cita... :p
Related Posts with Thumbnails