Monday 31 December 2007

Mengantri Itu Butuh Kesabaran

Iamlegendposter
Waktu ke Jakarta kemarin, gw ngajakin temen gw nonton di mall-samping-rumah (berhubung tinggal jalan kaki dikit dan voila! Mall, here we come!) Ada dua pilihan film, yang pertama "National Treasures II" yang dibintangi Nicholas Cage dan satu lagi "I Am Legend" yang dibintangi Will Smith.

Saat di-cek di 21cineplex.com, ternyata kedua film itu diputar jam 12.00 WIB, jam 14.10 WIB, dan jam 16.10 WIB. Kebetulan temen gw udah nyampe rumah gw jam 12 kurang, jadilah kita langsung cabut ke mall-samping-rumah. Kita memutuskan untuk nonton I Am Legend, karena pilihan film lainnya ternyata film lokal semua, yang kemungkinan besar dalam 2-3 bulan lagi bakal ditayangin di TV secara gratisss (ketauan kere'-nya, haha!). Nahh, sampai saat ini semuanya berjalan lancar...

Karena waktu sudah mendesak, kita buru-buru jalan ke 21 yang terletak di lantai paling atas. Lari-lari dikit... Ngos-ngosan dikit... Akhirnya kita sampai di pintu masuk 21. Dan...

Anjirrrr! Padet banget ama ABG!! Antrian udah panjang banget ampe mentok dinding, padahal jarak dinding ama loket karcis kira-kira sekitar 12 meter.

Ooo-kayyy... Mari mengantri sodara-sodara!

Nah ternyata ada dua antrian panjang, ya udah kita akhirnya ngantri di salah satu barisan. Satu jam abis buat ngantri, akhirnya kita sampai di loket. Lho.. lho.. kenapa kok tiba-tiba ada perasaan ga enak ya... Benarrr. Salah ngantri bo'! Sial... Loket yang tadi kita antriin ternyata buat penjualan karcis untuk studio yang muter film lainnya. Lahh tadinya gw kira pake komputer, jadi bisa ngantri di loket mana aja.

Ooo-kayyy... Mari kita makan dulu sodara-sodara!

Sesudah makan, ternyata jam telah menunjukkan pukul 14 kurang 15. Hahaha ini yang namanya ngga belajar dari pengalaman... :D Kita buru-buru lagi ke 21, ngantri lagi deh. Tapi sekarang kita lebih taktis (cie), kita misah antrian, temen gw di sebelah kanan dan gw ngantri di sebelah kiri.

45 menit pertama, berhubung udara dingin AC di 21 cuma terasa sayup-sayup karena padatnya pengunjung, dan tingkat kesabaran yang semakin menipisss... begitu gw liat ada ABG yang secara 'tidak sengaja' menyalip antrian di depan gw, muncullah semua kejutekan gw yang bisa gw keluarin -- abis kejadian itu, di belakang gw dia ngomel-ngomel sendiri ama temen-temennya, sayup-sayup gw denger "...biasa aja donggg." -- Hahaha, sebodo'! Salah sendiri pake nyalip-nyalip, bikin naik darah aja. XD

Saking lamanya ngantri, akhirnya gw ngobrol-ngobrol sama orang di depan gw, ternyata temennya juga lagi ngantri di barisan tempat temen gw ngantri. Wooo ternyata dia menerapkan strategi yang sama, hehehe...

20 menit-an lebih setelah ngejutekin si ABG, akhirnya temen gw berhasil sampai di depan loket. Dan berhasil membeli tiket untuk yang jam 16.10 WIB. Hoorayyy!!! Perjuangan kita terbayarrr!! Finally, we bought our tickets and starting to dance around the 21. Well, not really dancing around sih, hehehe...

Wah sekali-kalinya gw niat banget ngantri ampe satu jam lebih, palingan pas mo nonton Lord of the Rings doang. Yahh tapi yang ini juga lumayanlah, Will Smith.

Oia, gimana kabar teman baru kita yang sempet gw ajak ngobrol itu ya?

Pas kita keluar dari 21 buat jalan-jalan dulu nungguin waktu pemutaran film, ehh kita ketemu lagi ama 'temen baru' kita dan saling melempar senyum sambil menanyakan nomor tempat duduk (basa-basi yang basi, hehehe).

"Heyy... akhirnya berhasil juga ya dapet tiket..."
"Iya nih, hehehehe... dapet nomor tempat duduk di mana? Nonton I Am Legend juga kan?"
"Oh bukan..." -- menunjukkan tiketnya...

BERANAK DALAM KUBUR

...
...
...

Ooo-kayyy...

+ + +

Eniwei, film I Am Legend lumayan bagus, mirip-mirip trilogi 28 Days/Weeks/Months Later. Tapi yang Months belum muncul ya? Yang Weeks bener-bener berhasil bikin gw sport jantung, hahaha... Alurnya klimaks mulu kaya The Transformers.

Hmm ada film bagus apa lagi ya...

Friday 19 October 2007

The Definition of Success - draft

Tulisan ini masih draft, karena gw sendiri masih terlalu mentah (sahh) untuk mendefinisikan 'kesuksesan'. Hanya ingin mengingatkan... Mumpung masih muda, hehehe...

+ + + + +

Jujur, di usia gw yang sekarang -- yang belum mencapai seperempat abad -- arti kata 'sukses' buat gw masih blur. Karena SAAT INI, gw dan teman-teman seangkatan gw memang sedang berusaha mencari arti kata 'sukses' itu sendiri. Gw punya arti 'sukses' buat gw sendiri dan temen-temen gw pun memiliki arti kata 'sukses' untuk dirinya sendiri.

Namun terkadang kita melupakan SATU hal penting.
Yang penting sekali.

Setelah gw ngulik-ngulik arti kata 'sukses' di internet, inilah yang berhasil gw rangkum :
Happiness is having dreams, success is making those dreams come true.
-- Christopher A. Castro

Success is the ability to go from one failure to another with no loss of enthusiasm.
-- Winston Churchill

I don't know the key to success, but the key to failure is trying to please everybody.
-- Bill Cosby

Dan, yang paling gw suka dan menjadi pedoman kesuksesan gw saat ini adalah :
Sukses adalah saat di mana kita tidak dapat membedakan 'pekerjaan' dan 'kesenangan'.
-- anonim
Ada yang tau ngga ini kutipannya siapa? Gw suka banget ama kutipan di atas. Intinya, jadikan kerja sebagai bagian dari hobi. Dengan demikian, ngga ada perasaan tertekan untuk menyempurnakan pekerjaan yang sudah kita senangi tersebut. Dan kita pun akan semakin terasah untuk menyempurnakan kemampuan kita untuk menyempurnakan 'hobi' kita itu.

Dan setelahnya, gw berkesimpulan bahwa :
"SUKSES = BAHAGIA"

= tidak merasa kekurangan apa pun, karena kita sudah mensyukuri apa yang kita punya...
Happy_as_a_child

Beberapa hari yang lalu gw sempet nonton Oprah yang ngebahas "How Happy Are You?" Dan gw ngga terlalu terkejut begitu mengetahui kenyataan bahwa kebanyakan orang-orang yang di lingkungannya dianggap 'sukses' kebanyakan TIDAK bahagia.

Seorang ahli pada acara talk show tersebut berpendapat bahwa hal tersebut dapat terjadi karena pola pikir masyarakat yang sudah terkotak terhadap arti 'sukses' secara tradisional, yakni melihat tingkatan sukses hanya dari segi materi saja. Alias "kamu kerja, dapet gaji gede, kamu mapan, maka kamu SUKSES."

Walaupun demi mencapai kesuksesan tradisional itu, berbagai jalan yang buruk harus dilewati. Menikam dari belakang, mengadu domba satu sama lain demi keuntungan pribadi, ataupun hanya mencoba bertahan dengan rekan-rekan serta atasan-atasan EVIL yang secara perlahan merusak kita secara psikologis?

Pendapat itu mungkin ada benarnya juga, selama kamu dengan jujur dapat menjawab "YA!" secara lantang untuk pertanyaan berikut :
"Apa kesuksesan tersebut sudah membuat kita BAHAGIA?"
Jangan lupakan yang satu itu ya!
Jangan jadi masokis!
Jangan menjadi zombie!
Jadikan KAMU yang mengatur pekerjaan,
jangan malah PEKERJAAN yang mengatur kamu.
Kamu patut BAHAGIA. :)

Jujur, di usia gw yang sekarang -- yang belum mencapai seperempat abad -- arti kata 'sukses' buat gw masih blur.

Gw punya arti 'sukses' buat gw sendiri dan orang lain pun memiliki arti kata 'sukses' untuk dirinya sendiri.

Semuanya ngga ada yang salah, tergantung tujuan hidup masing-masing, tapi jangan lupakan bahwa KAMU PATUT BAHAGIA. :)

[save as Draft]

+ + + + +

Tanggapan, kritik, saran? :)

Thursday 18 October 2007

ABG T3xt GeN3RAtoR

H4r1 in1 c3r4h. K1ky t4mb4h lucu, kem4r3n-k3m4ren 53r1n6 ket4w4 & n60c3h, t4p1 5ekar4n6 la6i 5uk4 n4n615, h1k5 k451han... Kat4 4y4hnya 51h, karen4 b3ka5 sunt1kan v4k51n BC6-ny4 m3mb3n6k4k, huhuhu k451han K1ky... 4y0 K1ky! C3p4t 53mbuh y4, 5up4y4 5emu4 T4nt3 d4n Oom-ny4 n664 kh4w4tir la61. Dan k1t4 bi5a m41n-m4in l4g1! Hor3ee...


Hahaha... Pusing ga tuhh bacanya?? :D

Apabila Anda membaca tulisan di atas dengan mengerenyitkan kening sambil misuh-misuh, mungkin Anda sejenis dengan saya! (baca : punya jiwa MUDA-Menjelang-TUA) -- Mungkin.

TeenagerHehe. Dari dulu gw sering ngebahas topik tentang cara nulis para Anak-Baru-Gede/ABG jaman sekarang, sama temen-temen dan sodara-sodara gw, gak kepikiran buat dijadiin topik blog, padahal udah gatel banget pengen ngomentarin. Eehh ternyata udah sempet dibahas di blog.sepatumerah.net.

Dan gw jadi merasa cukup TUA, karena gw selalu senyum-senyum, atau tertawa, bahkan mencibir ketika melihat cara penulisan S3Per7i iNi. Apalagi kalo ditulisnya dengan intonasi 'sok imut'. Soalnya bacanya jadi ribet, mata jadi sakit, dan ngerasa kaya jadi orang baru belajar baca. Am I being too cynical? Hmm... untuk soal yang satu ini, entah kenapa gw jadi mikir ... "Apa gw emang udah TUA ya??"

Haha! Go ABG Go!
Ekspresikan aksimuuu.... *nyanyikan dengan jingle iklan rokok tertentu*

Bagi yang merasa cynical & merasa -- ketuaan buat hal-hal gini, kaya gw... :
Mau kembali merasa muda tanpa repot bolak-balik menekan [Shift]?
Atau ribet memikirkan ANGKA-apa-yang-bisa-menggantikan-HURUF-itu?
Cobalah yang satu ini!! Simple ABG Text Generator!

Canggih deh, ini orang bisa menjawab permasalahan Anak-Menjelang-Gede jaman sekarang. Cihuyyy, jadi Anak-Baru-Gede lagiii... ;D

capee deeh...

Sunday 14 October 2007

Ohrwurm - Fools Like Me

Everybody go, the party's over. I want to be alone in my head, in my bed tonight, you never show. You must really love her, you think I don't know. But I do, *yeah* it's true, I think over is over. I'm right back where I started (when it comes to wanting you), I can't have what I wanted. But I did, I can, I was. I am only human, living, dying. Just like any fool who ever breathed.

If love is blind, if love's a drug, it always is, it always was. And love was surely made for fools like me. I know where I'm going, i'm tripping, I'm sliding around. That's ok, at least I'm excited. It wasn't how I planned it, feet are where I landed, at least I understand it now. My feet are staying on the ground. Maybe it's the sanest thing or just the sweetest kind of dream. But love was surely made for fools.

Love was surely made for fools like me.

+ + + + +

Pernah denger yang namanya Ohrwurm? Bahasa Jermannya earworm, istilah yang artinya : lagu yang terus-menerus stuck di kepala dan ngga bisa ilang-ilang, sampai-sampai sering kita senandungkan sendiri secara ngga sadar. Beberapa pendapat mengatakan (cie bahasanya), earworm ini adalah 'lagu yang sebenernya NGGA kita suka, tapi tetep muter terus di kepala', ada juga yang bilang kalo earworm itu untuk 'SEMUA jenis lagu yang -pokoknya- terus menerus muter di kepala, baik kita suka/ngga'. Dan kalo kamu yang lagi baca blog ini agak 'ngeh', nama blog ini sebenernya diambil dari kata itu (EARworm ~ BRAINworm, get it?) ;)

Ngebahas soal ohrwurm tadi, ngomong-ngomong gw sekarang lagi suka nge-download OST-nya Grey's Anatomy. Sebenernya udah dari beberapa bulan yang lalu sih, waktu lagi rajin-rajinnya minjem DVD Grey's Anatomy punya anak kost (halooo Hani!). Tapi sampe sekarang gw masih suka nyari-nyari, karena -katanya- begitu saking banyak OST-nya jadilah ngga seluruhnya bisa muat di album OST Grey's Anatomy itu. -Hehehe ngomong-ngomong gw emang suka lagu-lagu soundtrack, mungkin karena ada ceritanya ya...-

Ost_greys_anatomyPertama kali gw nyadar serial ini punya OST yang bagus-bagus, kalo ngga salah semenjak gw denger lagunya Jem - "They" yang dipake buat salah satu episode awal serialnya. Trus beberapa kali, pas gw lagi nonton, kok lagu-lagunya enak didenger. Hmm. Ada lagi lagunya Travis - "Love Will Come Through", atau lagunya Gomez - "How We Operate", dan yang paling terkenal mungkin The Fray - "How to Save A Life". Yo wis, gw cari-cari mp3-nya*. Dan pas gw search di google, eehh ternyata OST-nya Grey's emang banyak dipuji, karena Grey's lebih banyak memakai band-band indie untuk membuat OST-nya. Jadi musiknya ngga -terlalu- pasaran. Coba dengerin Moonbabies - "War on Sound", Get Set Go - "I Hate Everyone", Tegan and Sara - "Where Does the Good Go", atau Anna Nalick - "Breathe ( 2 AM )". Pernah denger nama mereka? ...gw sih ngga familiar, hehe. Tapi musiknya enak.

Serial Grey's Anatomy sendiri, hmmm, menurut gw emang lama-lama jadi terlalu drama. Seru sih, tapi drama banget. Kalo mau nonton yang lebih netral mending nonton House, M.D aja. Atau kalo mau serial rumah-sakit yang lebih menghibur alias kocak, coba nonton Scrubs. Lumayan juga nonton serial-serial rumah-sakit kaya gitu, jadi rada-rada belajar soal penyakit dsb, yahh lumayanlah buat orang yang awam tentang hal-hal kedokteran kaya gw. Walopun gw masih suka geblek juga, ngerecokin nanya-nanya ke temen-temen gw yang lebih ngerti, dan mengganggu kenyamanan mereka dalam menonton serial-serial itu, wahahaha! Thanks for being so kind, my dear friends. Huhu...

Nahh, lirik pembuka postingan blog ini adalah lagunya Lisa Loeb - "Fools Like Me", salah satu OST-nya Grey's Anatomy juga (yang jadi ohrwurm gw saat ini, khehehe). Lagunya Snow Patrol - "Chasing Cars" ternyata juga sempet dijadiin OST Grey's.

Oke, kayanya gw harus berhenti sekarang, kalo engga nanti bisa-bisa semua judul lagunya gw tulis di sini. Haha! Udahan ah. Lagi-lagi posting ngga penting yak. :p Anw, Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428 H teman-teman! Mohon maaf lahir dan batin ya. Selamat menonton (dan mendengar) juga! :)

*gw nge-download pake Limewire. Coba cari di download.com dengan kata kunci Limewire. Just in case you're wondering. (Banyak yang nanya sih, hehehe...) Kalo kakak & adik gw sih makenya µTorrent, tapi berhubung gw males ngulik software baru lagi jadilah gw stuck dengan Limewire, hohoho biar-lambat-asal-selamat-gampang. Semoga membantu! Yahh lebih baik lagi, kalau Anda membantu para musisi kesayangan Anda dengan membeli CD aslinya. :) Have fun!

Friday 20 July 2007

Jadi Arsitek Yuuk...

Coret2an_2001

Klik gambar untuk memperbesar. Itu obrolan anak arsitek UNPAR 2001 awal kuliah tahun pertama, untuk menghabiskan waktu kuliah yang membosankan-tapi-penting. Fisika Bangunan? Huh. Mekanika Teknik? Huh. Struktur dan Konstruksi? Huh. Teknologi Bahan? Graawgh... Ngomong-ngomong kok tulisan tangan gw pas di situ jelek banget ya?? Nulis aja males, hehe.

Ya ampuun, jadi inget jaman dulu... :) Dulu ngebuat gambar kerja tuh kayanya susah dan mahal banget, musti pake meja & mesin gambar, "penggaris segitiga ajaib", Rotring, kalkir, kertas roti, dan peralatan-peralatan mahal lainnya.

Sekarang tinggal install AutoCAD, dan pekerjaan selesai dalam waktu singkat (pastinya lebih singkat dari kerja manual). Sudah selesai merancang? Silahkan di-plot! Skalanya bisa diatur sesuka hati & dalam ukuran kertas sesuai kebutuhan kita. Rapih dan akurat.

Angkatan gw sih pas awal kuliah dulu termasuk dalam masa transisi dari manual ke komputer. Beruntunglah kalian yang masuk jurusan arsitektur pada zaman ini (entah beruntung entah buntung, ah tapi itu bahasan lain lagi, hahaha internal problem)...

Beberapa hari yang lalu, gw sempet nelpon sobat gw yang udah kerja di Jakarta, dan ngetawain kebodohan-kebodohan kita waktu ngerancangbangun rumah tinggal pas kita masih kuliah tingkat dua (atau tiga? lupa). Proyek pertama kami yang benar-benar akan dibangun dan bukan cuma untuk tugas. Dan -di sini bagian paling menariknya- DIBAYAR TUNAI. Ahaha... :D

ArchitectSetelah melalui proses debat yang cukup panjang dan alot serta menguras tenaga, keringat, dan air mata... akhirnya desain rumah tinggal dengan luas lahan sekitar 300 meter persegi itu selesai sudah. Tak terbayangkan betapa bangganya kami akan karya terbaik kami saat itu, mengingat status kami yang masih mahasiswa arsitektur tingkat dua. Kami telah berhasil merancang rumah tinggal yang kelak akan dibangun dan ditempati makhluk hidup dalam beberapa bulan ke depan.

Tapi, begitu hasil karya kami dibawa ke lapangan dan mulai dibangun... mulai timbul masalah-masalah "kecil"...

Dan beginilah ceritanya...

Beda di kertas, beda di lapangan. Kami baru menyadari salah satu kesalahan "kecil" yang terdapat pada rancangan kami.

*drum roll please*

WALAH!! Masa kamar asisten-rumah-tangga ukurannya cuma 1.50 x 2.00 meter, gilaaa... Ngga manusiawi, cuma bisa diisi kasur! Udah gitu, begitu ditempati, ternyata kalo ujan pasti aer ujannya tampyas ke kamar itu! OH GOD!
Akhirnya sekarang tiap kali sobat gw ngunjungin sodaranya (proyek ini dari sodara dia), pasti soal kamar asisten-rumah-tangga itu ngga pernah luput untuk disinggung-singgung... Temen gw pun dengan susah payah selalu berusaha mengalihkan pembicaraan ke arah lain dan dapat dibilang usahanya ini seringkali gagal.
Haha! Aduh gw ngga bisa berhenti ketawa! Ini aja gw nulisnya sambil ketawa! :D Maafkan kamiii...

Trus lucunya lagi, *drum roll please*, garasi yang kita buat, ternyata kekecilan buat mobil si pemilik yang rada gede (ukuran mobilnya, bukan ukuran si pemilik). Dan tahukah kalian, apa jawaban kita? -technically, jawaban "temen gw" bukan "kita"- :
"Yaa, beli aja Honda Jazz biar muat..."
Gw ngga bisa berhenti ketawa lagiii... Dasar cameennn... Tapi aku tetap sayang kamu, sobatku. ;)

Belum lagi, masalah-masalah saat pengecoran dan penyusunan struktur atap yang terkadang muncul, dan ketika kita tanya ke mandornya, "...kok bisa gitu?" Bapak-mandor-yang-terkenal-baik tersebut hanya tersenyum bijak, dan berkata, "Ah tenang saja, itu bisa ditambal kok..."
Tambal-sulam! Benar-benar metode lapangan yang baru kita pelajari saat itu. Ajaibbb. (Tambal-sulam ini semestinya DIHINDARI untuk mencegah penambahan biaya tak perlu -penulis)
Sekarang ketawa miris...

Namun begitu rumah tinggal itu selesai dibangun dengan seluruh seluk beluk finishing-nya, tetap saja kami merasa bangga sebangga-bangganya. Membayangkan rumah itu ditempati dan dinikmati dengan nyaman (?) oleh penghuninya merupakan kebanggaan tersendiri untuk para arsitek. (halah)

Sampai sekarang gw masih heran, kok kita bisa dipercaya buat ngurus pembangunan rumah itu. Tapi emang ke depannya kita jadi lebih aware, dan dapat menghindari kesalahan-kesalahan "masa muda", dan pastinya lagi, ngerti tahap-tahap ngebangun rumah tinggal, dari nyariin material yang berkualitas dengan harga termurah, ngawas lapangan, berhadapan dengan mandor & tukang bangunan. Yaa walopun kecil-kecilan sih. Untuk itu, terimakasih untuk Tulang-nya Tari!! :)

Makasii Oom telah mempercayai dan memberikan sebuah pekerjaan mulia kepada kami-yang-hina-dina ini...

Hehehe gw cuma pengen bagi-bagi suka duka kuliah jadi arsitek. Kalau ada yang berpikir jadi arsitek itu gampang dan seluruh kuliahnya asik, alias cuma ngegambar doang, silahkan dicoba sendiri deh.

Intinya sih ngga boleh asal desain, kita juga musti tahu proporsi manusia dan ukuran-ukuran standar kenyamanan dan keamanan dan selanjutnya dan selanjutnya. Kalo engga, yaa ntar jadinya kaya cerita gw tadi. Ehehe... Do not try that at home!!

Yoss.. Bersemangatlah wahai para arsitek!

Thursday 19 July 2007

Lagu "GUE-BANGET"

Kemarin tiba-tiba gw ngerasa kalo "waktu" gw jalan di tempat.

Lagi ngeliat list winamp gw, dan nemu satu lagu yang ngingetin gw tentang peristiwa satu tahun yang lalu, yang sebenernya ngga-pengen-gw-inget & pengen-gw-lupain. Dan "waktu" itu kerasa belum lama lewat. Padahal udah SATU tahun!

Gw jadi kesel lagi sama diri sendiri. Entah kenapa. Mungkin karena gw ngga berhasil menghindari emosi yang muncul lagi tersebuttt, argh.

Kan sering tuh, kita denger satu lagu, trus berkomentar "Waaah ini lagu gw banget..." dan semacamnya. Ngakuuu, pasti pernah kan ngelakuin hal itu? Gw sendiri sering ngelakuin itu. Sebenernya sih gapapa kalo lagu itu mengingatkan masa-masa liburan atau saat-saat inspiratif (saat-saat di mana kita bangkit lagi dari kejatuhan dan bla-bla-bla semacam itu).

Whats_on_ur_mind
Baru-baru ini, ada beberapa orang deket gw yang mengalami "lagu-kita-banget-yang-nyesekin". Lirik lagu-bernuansa-galau yang tiba-tiba didenger, disangkut-sangkutin ke peristiwa gundah gulana yang sedang kita alami, dan parahnya, bukan semakin membantu, tapi malah makin ngebuat kita mental breakdown. STOP sekarang juga.

Pengalaman di saat kita jatuh memang (katanya) guru terbaik, tapi kan bukan berarti kita musti ngeinget masa lalu itu berulangkali. Lebih baik fokusin ke masa depan! *Ini kayanya lagi ngomong ke gw sendiri...

Bayangin, kalo misalnya 5 taun dari sekarang, tiba-tiba -entah lagi jalan-jalan di Dufan atau lagi ngapain kek- kita ngedenger "lagu-kita-banget-yang-nyesekin" itu, pasti saat itu seakan-akan kita terlempar lagi ke masa lampau & ngerasain sakit itu lagi. Argh.. lagu yang tadinya bagus malah bener-bener jadi lagu yang ngga ada gunanya dan negatifff. Capek hati.

Jadi sodara-sodara,
HENTIKAN menyangkut-nyangkutkan suatu lagu dengan peristiwa-gundah-gulana-diri-sendiri!


Kalo emang ada lirik lagu yang kira-kira GW-BANGET, mengisahkan tragisnya hidup kamu, langsung fokusin denger MUSIK-nya, jangan LIRIK-nya. Atau langsung putar radio lain atau putar lagu lain yang lebih bersemangat.

Kesimpulannya,
Lagu-lagu sorrow jangan terlalu sering didenger kalo lagi galau. Itu sama aja kaya bunuh diri loncat dari lantai 13. Ini perumpamaan aneh yang gw dapet dari sodara, hehehe...

Sekarang gw berusaha cuma nge-download mp3* yang liriknya TIDAK ada hubungannya dengan peristiwa gundah gulana yang sedang gw alami. (Hmm... sekarang gw emang lagi ngga gundah gulana sih, hehehe...)

*Ups, tindakan ilegal. Jangan ditiru. :D

Salah satu "lagu liburan" ke Surabaya kemarin ama sepupu-sepupu ajaib -yang ini sih memori yang nyenengin- :
Gita Gutawa (versi suntingan pribadi) - "Jangan GANGGU-GANGGU Aku Lagi"
Hahaha! :D

P.S buat yang lagi masa-masa mellow-galau-dan-sorrow, SEMANGAT woy, kamu masih punya kitaaa.... :) Cup-cup-la-la-la...

Wednesday 11 July 2007

Hidup Sebagai "Anak Kecil"

Pernah dengar penulis bernama Angela Sommer-Bodenburg? Astrid Lindgren? Roald Dahl? Beatrix Potter? Atau yang lebih familiar lagi, Enid Blyton? Kalau kamu berhasil mengenali minimal empat nama di antara lima nama tersebut, berarti kamu lulus sebagai "ahli dalam literatur buku anak-anak"! Selamat! :D

*Haha ngga ding, gw juga ngga jago-jago banget dalam novel anak-anak...

1) Enid Blyton :
Famous_five
Masa kecil gw diramaikan oleh sejumlah novel anak-anak klasik, yang paling banyak gw baca tentunya karya-karya Enid Blyton (siapa sih yang ngga tau dia?), dari serial "Lima Sekawan" (Famous Five), "Malory Tower", "St. Claire's", "Noddy", dan banyak dongeng-dongeng lain karyanya yang menurut gw benar-benar imajinatif dan ngga bosen-bosennya gw baca berulangkali. Tentunya untuk menciptakan imajinasi kepada anak-anak tadi diperlukan ilustrasi yang mendukung, makanya peran ilustrator dalam buku anak-anak itu sangat PENTING. Untuk menghargai dan lebih mengenal para ilustrator buku-buku Enid Blyton, silahkan lihat situs ini. :)

2) Angela Sommer-Bodenburg :
Der_kleine_vampir_1
Ada lagi Angela Sommer-Bodenburg, pengarang serial "Drakula Cilik" (buku aslinya berjudul Der kleine Vampir, atau the Little Vampire). Petualangan Rudi, seorang drakula cilik, dengan Anton, temannya yang seorang manusia. Menarik! Dan menegangkan juga, apalagi sewaktu keluarga si drakula cilik sudah mulai mencium keberadaan temannya yang manusia itu, dan mau dihisap darahnyaaa.... *Aaa, bayangkan!.. dia hampir mati!

3) Astrid Lindgren :
Emil1_2 Emil2 Emil0
Kemudian, ada Astrid Lindgren yang terkenal dengan bukunya "Pippi Si Kaus Kaki Panjang" (Pippi Longstocking), dan novel favorit gw "Emil dari Lönneberga" (Emil i Lönneberga). Anaknya buandelll bangettt, dan kreatif banget juga. Gw suka ketawa sendiri kalo lagi baca buku tentang si Emil ini, hehehe... Ngomong-ngomong, gw sendiri belum pernah baca serial Pippi, tapi nanti bakal gw cari deh di toko buku.

4) Roald Dahl :

Twits Esio_trot The_witches Charlie_and_the_chocolate_factory
Nah ini penulis favorit gw: Roald Dahl! Dan ilustrator andalannya Quentin Blake. Mereka salah satu pasangan novelis dan ilustrator buku anak-anak yang paling kompak dan imajinatif yang pernah gw tau. Ceritanya lain daripada yang lain, dan kadang-kadang ending-nya benar-benar ngga ketebak. Kalau kamu belum tahu, film "Charlie and the Chocolate Factory" (1971 & 2005), "James and the Giant Peach" (1996), "Matilda" (1996), adalah film-film sukses yang idenya diambil dari karya Roald Dahl.

5) Beatrix Potter :
Peter_rabbit Ada lagi Beatrix Potter, yang terkenal dengan karakter klasik ciptaannya si "Peter Rabbit". Perjalanan hidupnya sempat difilmkan dengan judul Miss Potter (2006), yang diperankan oleh Renée Zellweger dan Ewan McGregor. Dia salah satu penulis buku anak-anak klasik yang juga menjadi ilustrator buku-bukunya sendiri.

Setelah membaca buku-buku mereka, rasanya jadi mau balik lagi ke masa kecil, sewaktu imajinasi dan kreatifitas kita benar-benar ter-eksplorasi secara menyeluruh dan ngga terkekang oleh realita (sahh).

Semakin kita besar, rasanya hidup kita semakin dipenuhi "larangan" untuk berkembang. Banyak orang yang melintas di kehidupan kita yang selalu berpikir negatif dan meng-under estimate-kan kita, bahwa "Kamu TIDAK bisa" atau "Kalau SAYA tidak bisa, maka KAMU pun pasti tidak bisa". Orang-orang seperti inilah yang semestinya harus kita hindari.

Ada kutipan yang gw suka banget di film "The Pursuit of Happiness" (2006), waktu Christopher Gardner bicara ke anaknya :
"You got a dream, you gotta protect it. People can't do something themselves, they wanna tell you that you can't do it. You want something? Go get it. Period.Don't ever let someone tell you, you can't do something. Not even me."
Ada seorang teman yang hobi membaca novel anak-anak pernah mengeluh, orangtuanya menganggap dengan sering membaca buku anak-anak, maka cara berpikirnya akan terus seperti anak-anak, alias ngga akan pernah dewasa dan selalu kekanak-kanakan. Apa iya?

Padahal, saat menjadi anak-anak adalah saat di mana kita tidak punya prasangka terhadap orang lain dan mempunyai "keahlian" untuk mencintai secaratulus dan tanpa syarat. Ini salah satu karakter anak-anak yang patut kita tiru, selain imajinasi dan daya kreatifitas yang belum "ternoda" itu tadi, hahaha... :D

Menurut gw, dewasa itu menyangkut cara berpikir. Bagaimana kita menempatkan diri di lingkungan hidup kita, bagaimana menghargai dan memperlakukan orang secara manusiawi, dan bagaimana menghargai berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Kalau kita sudah menyanggupi semuanya, rasanya hidup ini enteng aja jalaninnya.

Yang penting kan : bersyukur atas segala yang sudah kita punya, dan kita ngga akan pernah merasa kekurangan.

Anyway, ngomong-ngomong soal literatur klasik, bagi yang belum tahu, ada situs bagus : Project Gutenberg. Situs ini mengoleksi banyak buku-buku klasik, dan -di sini bagian menariknya- GRATIS!!! :D Kalau kamu mau mencari novel klasik yang sesuai dengan versi asli dan tanpa perubahan, di sini tempatnya! Ahaha.. harta karun! :)

Thanks God!

Terimakasih Tuhan..
Karena telah memberikanku segala yang aku butuhkan..
Keluarga yang peduli dan menyayangiku..
Teman-teman yang baik dan selalu menyokongku..
Lingkungan hidup yang menyenangkan dan membahagiakan..
Maka, di saat aku jatuh aku yakin aku akan bangkit lagi karena tahu seluruh "hartaku" akan menyokongku untuk bertahan dan tetap melangkah maju..
Maafkan aku karena terkadang mengeluh dan berhenti di tengah jalan..
Maafkan aku apabila sering menoleh ke belakang dan menyesali apa yang tidak kulakukan di masa lampau..
Maafkan aku karena sering menyia-nyiakan waktuku..
Ya Tuhan, jadikanlah semua rintangan dalam hidupku menjadi sebuah latihan yang baik untuk masa depanku..
Agar aku siap menghadapi hidup..
Agar aku dapat menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi..
Amiin.

Friday 20 April 2007

Semarang Kodak's Moments

Pengen bagi-bagi momen Kodak, hehehe....
(Klik untuk memperbesar, arahkan mouse ke gambar untuk keterangan foto)

Kota Lama
02_paradeplein_blenduk

04b_gereja_blenduk

06_stasiun_tawang


Kawasan Johar & Kauman

08a_pasar_johar_karsten

08b_kolom_cendawan_johar

09_masjid_kauman

Tugu Muda
11_tugu_muda

copyleft 2007 (C) Ajeng. Hak cipta dilindungi hati nurani.

(Mas, pinjem quote-nya yak! Hehe..)

Sebenernya ada foto-foto Lawang Sewu juga, tapi kapan-kapan deh... Sebenernya itu gw moto Tugu Muda dari Lawang Sewu lho. Lagian internetnya rada lemot di sini (baca : warnet), jadi lama ng-uploadnya. Argh btw aku bosan sekali mengerjakan TA. HELP.

Saturday 14 April 2007

No. 26

Tanggal 27-29 Maret kemarin gw dkk, cewe2 bertiga doang, sempet main-main ke Semarang (buat survey u/ tesis ding), yihaa seru banget! :D Sempet nyoba ramalan ke Klenteng Sam Poo Kong. Karena sang tour guide sudah membelikan dupa, dan tidak ada yang berminat untuk diramal, majulah daku sebagai pengujicoba, lagian gw jg belum pernah nyoba, penasaran, hehe... Kemudian terjadi dialog seperti ini:

Peramal: "Mau diramal apa Dik?"
Gw : (Bingung) "Hmm... apa yah, saya nyoba-nyoba aja sih Pak..."
Peramal: (terdiam dengan bingung -juga-) "Wah Dik, biasanya kalo mau diramal, harusnya diniatin dulu dari rumah maunya nanya apa..."
Gw: (meringis bingung -lagi-) "Hmmm, apa ya Pak, saya jadi bingung juga nih... Apa aja deh Pak. Hehe..."
Peramal: (terdiam seperti berpikir) "Mau nanya jodoh, karir, atau kuliah? Adik ini masih kuliah? Sudah menikah?"
Gw: "Oia Pak, masih kuliah... Belum menikah."
Peramal: (mengangguk-angguk dengan pasrah) "Yah baiklah saya coba..."
Gw: ("maapp, abisnya emang bingung mo nanya apa???")

Dan dimulailah ritualnya...

Seperti ini nih, kalo ngga salah inget:
Bakar dupa, berdoa, mengambil semacam tempat sumpit yang di dalamnya ada sumpit-sumpit bernomor, di-dupa-in, berdoa, kocok-kocok tempat sumpit tadi sampe ada sumpit yang jatuh, ambil dua buah batu, ketok-ketok batu yang tadi, lempar batu-batu itu ke lantai, diamati, dan sumpit yang jatuh tadi dilihat nomornya, buka lemari untuk mencari kertas bernomor sesuai dengan nomor sumpit, dan TA-DA! Ramalan untukku fresh from the oven! :D
(Klik gambar untuk memperbesar gambar)
Sam_poo_kong_26_small
Sam_poo_kong_26small

Hmmm Semarang walaupun panas, tapi masih enak kok buat jalan-jalan (pake kaki maksudnya), soalnya lebih berangin dibandingin Jakarta.

Tips: Kalo jalan-jalan ke Kota Lama & Pecinan, atau zona-zona historis lainnya di Semarang (atau kota lainnya), lebih baik jalan kaki. Biar lebih kerasa soul-nya.

Thanks for Didot yang udah mo nganter seharian, dan makasih jg buat Dita & Ervin yang udah mo nemenin gw. :)

Kapan-kapan maen ke sana lagi ahh...

Saturday 13 January 2007

Komik Eropa Jaman Dulu

Haddock
Di rumah gue ada sebuah perpustakaan kecil, yang lebih tepatnya dapat disebut 'gudang', karena selain berisi buku, perpustakaan kecil tersebut juga berisi tumplek-blek barang-barang jadul (jaman dulu) yang udah ngga digunain lagi. Rak-rak dan kardus-kardus berisi buku beserta mainan semasa kecil (lego, CD game, dsb), koper-koper tua yang isinya entah-entah, radio rusak, mesin jahit, mesin tik, mikroskop (beneran!), komputer rusak, semua ada di sanalah pokoknya.

Beberapa hari yang lalu, iseng-iseng gue ngulik ruangan kecil itu, dan serunya gue nemu tumpukan-tumpukan komik berdebu terbitan tahun 1970-1980an. Komik asal Belgia (penerbit Dupuis, Tintin Magazine, & Dargaud, aslinya pake bahasa Perancis) terjemahan Bahasa Indonesia, terbitan Aya Media, Indira, Misurind, Pustaka Sinar Harapan, dsb. Penerbit-penerbit itu pada ke mana ya... Sekarang udah jarang banget terbit komik-komik kaya' gitu.

Bedanya sama komik Jepang yang ukurannya kecil dan hitam-putih, komik Eropa itu ukurannya A4 dan berwarna semua. Gue jadi inget jaman TK & SD, hehehe... By the way, pas TK mah gue masih belum lancar baca, jadi sukanya cuma liat-liat gambar warna-warni doang. Komik-komik yang gue temuin itu antara lain : Lucky Luke, Smurf, Tintin, Asterix, Nina, dan komik-komik lain yang mungkin kurang dikenal tapi tetep kocak : Barelli, Papa Nick, Agen Polisi 212, Bob si Napi Badung, Arad dan Maya, Isabella, Steven Sterk, Valhalla, Hoem Pa Pa, Olivier si Anak Ajaib, dll. *Ada yang inget?* :)

Sayangnya, kadang-kadang ada beberapa komik yang beberapa lembarannya hilang... Lagi seru-serunya baca, tiba-tiba "Lho kok ceritanya ngga nyambung gini??" Eeh ternyata emang halaman bagian tengahnya ada yang ilang. Sial...

Hmm.. karena gue lagi seneng karena nemu 'sebagian kecil dari masa kecilku', gue udah scan + edit (biar lebih jelas) beberapa bagian komik yang gue anggep lucu dan gue taruh sini. Tapi maap-maap aja kalo udah pada menguning, jadul boow... Hahaha! Enjoy! :)

*Berhubung ukuran gambar tidak sesuai dengan window browser, gue anjurin lebih baik klik kanan di gambarnya trus buka di window lain (pilih opsi "open link in new window" atau "open link in new tab")

Lucky Luke: "Caravan", by Morris & Goscinny. Dargaud Editeur, 1985.
Terbitan PT. Indira, cetakan kedua 1993.
Luckyluke001 Luckyluke002

Lucky Luke, quicker than his own shadow...
"I'm a poor lonesome cowboy, and a long way from home..."


Kisah Petualangan Tintin: "Tawanan Dewa Matahari", by Hergé. Editions Casterman, 1975.
Terbitan PT. Indira, cetakan pertama 1975.
Tintin001 Tintin002 Tintin003

Barelli
: "Teka-Teki Barelli", by Bob de Moor (nah dia ini salah satu anggota Studios Hergé, yang terkenal dengan karya Tintin-nya itu). Lombard, 1982.
Terbitan PT. Indira, cetakan pertama 1984.
Barelli001 Barelli002

Kisah Smurf
: "Kepala Smurf dan Smurf Keras Kepala", by Peyo & Y. Delporte. Dupuis, 1987.
Penerbit PT. Aya Media Pustaka, cetakan pertama 1987.
Smurf001 Smurf002

+ + + + +


PS. Oia, hasil scan hanya untuk kepentingan hiburan semata, harap jangan dipergunakan kembali untuk kepentingan komersial yaa. (Masalah hak cipta soalnya) Makasiii untuk perhatiannya... :)
Related Posts with Thumbnails