A.k.a Maryamah Karpov : Mimpi-Mimpi Lintang, karya Andrea Hirata.
Disclaimer : Hati-hati spoiler nih.
Pertama-tama, perlu diingatkan bahwa membaca novel ini perlu adanya mind-set bahwa novel ini bersifat semibiografi, inspired by true story. Yang berarti, tidak seluruh ceritanya non-fiksi.
Ada beberapa adegan yang sepertinya sengaja dilebih-lebihkan oleh penulisnya untuk membuatnya lebih menarik. Membuat saya sempat bertanya-tanya : Gilee, seru banget kisah hidupnya... Ini beneran kejadian apa enggak sih?? Apalagi waktu saya membaca adegan di mana Ikal "merakit" perahu untuk mengarungi samudera demi mencari cinta pertamanya, dan bertemu bajak laut Selat Malaka yang haus darah. Takjub, pastinya.
Namun yang pasti, alur ceritanya mampu membuat saya penasaran ingin terus membalik halaman demi halamannya hingga halaman terakhir. Penasaran akan akhir kisah cinta Ikal dengan A Ling, sebenarnya. Selain menceritakan kelanjutan kisah tokoh-tokoh lama Laskar Pelangi, novel ini juga menceritakan dengan ringan mengenai budaya-budaya orang Melayu secara menarik.
Ada satu adegan yang membuat saya tertawa terpingkal-pingkal saat membaca novel ini : adegan saat Ikal akan dicabut geraham bungsunya oleh dokter gigi muda di kampungnya. Sebenarnya kalau diceritakan dengan normal dan biasa, adegan ini mungkin akan terkesan biasa-biasa saja. Tapi cara penuturan penulis dalam menceritakannya benar-benar membuat saya kagum, sumpah kocaaak abissh!! :)) Jenius memang. Heuheu...
Secara keseluruhan, novel terakhir ini amat menghibur walaupun adegan penutupnya mungkin akan membuat para pengikut tetralogi Laskar Pelangi agak sedikit kecewa. Seperti "penutup yang belum seluruhnya ditutup". Menggantung. Dan membuat kita merasa "sayang", seperti suapan terakhir kue lezat yang tidak ingin cepat-cepat dihabiskan, namun mau tidak mau harus dihabiskan karena sudah tidak tersedia lagi di mana-mana.
Sepertinya dalam novel ini Andrea ingin menitipkan pesan bagi para pengusung mimpi, bahwa walaupun suatu ketika ada mimpi terbesarmu yang tidak tercapai, namun janganlah kau sampai patah semangat. Karena, sebagaimana pesan Andrea Hirata dalam bukunya:
Rahasia
Kuberitahu satu rahasia padamu, Kawan
Buah paling manis dari berani bermimpi
Adalah kejadian-kejadian menakjubkan
Dalam perjalanan menggapainya
Jangan pernah takut untuk bermimpi!
+ + + + +
Jadi penasaran akan karya Andrea Hirata selanjutnya. :)
No comments:
Post a Comment