Monday 23 February 2009

Lemari Buku Kami

Berawal dari kebosanan saya terhadap rutinitas. Dan menyadari bahwa tahun 2008 serasa berlalu begitu saja, seakan-akan sebagian besar tahun kemarin dihabiskan dengan kerja-kerja-kerja, mendorong saya untuk mencari hobi baru. Atau mengembangkan hobi lama, tepatnya. Sampai akhirnya timbul satu ide untuk membuat sesuatu yang mungkin bisa berguna untuk orang banyak.

Oleh karena itu, dengan bangga saya persembahkan...

*drum rolls please*'

DENG-DENG-DENG ...

Lemari Buku Kami :
http://bookworm-bookcase.blogspot.com/



BUKAN blog resensi buku biasa.
Ditulis oleh para penikmat buku.

Syarat memberi resensi terhadap sebuah buku cuma satu :
Harus SUKA sama buku itu.

Resensi buku yang bakal lo tulis adalah alasan kenapa lo bisa tertarik dan suka dengan buku tersebut. Apa yang lo rasakan waktu membaca buku itu, apakah buku itu berhasil merubah sudut pandang lo terhadap dunia, dan lain sebagainya.

Tujuan diciptakannya blog ini adalah untuk mendorong orang lain agar turut tertarik membaca buku yang Anda suka tersebut.

Bagi para pecinta buku, rasanya puas sekali apabila kita berhasil "mempengaruhi" orang lain hingga orang itu tertarik untuk membaca buku yang kita suka. *Hanya imajinasi saya, atau memang benar, hanya Tuhan yang tahu* Hehehe...

Tertarik untuk bergabung? :)

Sunday 22 February 2009

Surveyor Wannabe

Saya kangen sama yang namanya survei lokasi.

Latar belakang pendidikan saya sebagai arsitek dan urban designer *yang entah titelnya masih boleh saya sandang apa tidak, hehehe..* menuntut perlunya survei lokasi dan tapak terlebih dahulu untuk mengetahui faktor-faktor yang akan mempengaruhi desain bangunan maupun lansekap.

Sesungguhnya agak absurd buat saya untuk menyukai survei lokasi dan tapak, karena saya adalah orang yang seringkali disorientasi arah. Pengetahuan geografi saya sayangnya ngga sebagus perkiraan orang-orang, hehehe... Anomali.

Terakhir saya melakukan survei, sekaligus jalan-jalan sambil menghasilkan duit, adalah ke Kabupaten Kuantan Singingi. Oh.. Jangan susah-susah membuka peta, soalnya emang belom dicantumin. Letaknya kira-kira 3 jam dengan mobil dari Pekanbaru, Riau. Dinas Tata Kota sana ada rencana mau membuat stadion olahraga berskala internasional, namun sayangnya fasilitas-fasilitas penunjang utama malah belum ada. Yahh inilah gunanya ada urban planner & urban designer, hehehe...

Saat saya ke sana bersama teman saya (yang baru saya kenal kemarinnya, hahaha) dan pimpro untuk melakukan presentasi di Dinas Tata Kota, kebetulan hari itu hari awal puasa.

Teman saya yang non-Muslim terpaksa ikut sahur bareng di hotel, dan selama perjalanan siang bolak-balik mencari warung karena tidak tahan menahan lapar. Berhubung di sana komunitas Muslimnya sangat kental, jarang sekali saya liat ada warung makan yang buka. Sedangkan teman saya tadi sudah gelisah, dan mengeluh berulangkali, "Aduuhh.. Liat nih. Celana saya udah kedodoran karena belum makan..." Ya'elah. Baru juga berapa jam! Sumpah, sedih banget saya ngeliatnya. Hahaha!!

Untungnya beberapa menit ke depan, kami menemukan warung yang buka. Teman saya turun, dan sayangnya balik-balik ke mobil hanya membawa 1 botol Aqua dan 2 bungkus Tango rasa coklat. Hahaha... Ternyata mereka hanya menjual snack-snack ringan, ngga ada makan berat.

Ada lagi pengalaman waktu survei Stasiun Kota Bandung, lagi-lagi ketika bulan puasa.Karena saya dan teman survei saya amat sangat masih muda dan lugu, dari ujung jalan hingga ujung jalan lainnya kami menyusuri trotoar untuk mengambil gambar lingkungan Stasiun Kota. Dua hingga tiga jam kami habiskan untuk memotret suasana lingkungan. Yang sayangnya, amat tidak efektif karena hanya sedikit yang layak digunakan dalam tugas kami.

Sepanjang kegiatan foto-foto survei itu kami habiskan dengan mengobrol agar tetap semangat. Entah karena sudah terlalu capai, atau salah mendengar, saat saya tanya temen saya, "Mbak, mbak anak keberapa dari berapa bersaudara sih?" Dan kemudian dijawab dengan lugas dan tegas, "Oh aku ini anak kelima dari empat bersaudara." Hee??!! Hwahahaha...

Dan faktor bahasa amat mempengaruhi dalam kelancaran survei! Ketika saya dkk survei di daerah Pecinan Lama di Bandung, begitu sang Lurah diajak ngobrol dengan bahasa Sunda oleh temen saya, dia langsung dengan semangat memberikan data-data yang dibutuhkan. Padahal sebelumnya waktu diajak ngobrol dengan bahasa Indonesia, dia adem ayem aja.

Setelah saya pikir-pikir lagi, mungkin saya tidak terlalu menyukai survei, tapi saya menyukai suasana kerjasama yang seringkali dialami saat sedang survei.

Atau jangan-jangan saya hanya suka suasana jalan-jalannya??
Only God knows... Hehehe...

*Gambar dipinjam dari sxc.hu

Monday 16 February 2009

Hanya Bertanya-tanya

Hanya bertanya-tanya...

Apa yang akan kau lakukan,
apabila saat ini kau melihat seorang nenek tua renta,
yang terlihat sedang gelisah dan kebingungan,
ingin ke suatu tempat dengan suatu tujuan,
dengan satu-satunya pilihan jalan setapak,
dan satu-satunya jalan itu sedang terintangi oleh potongan dahan pohon besar.

Kau melihatnya,
ingin membantu,
namun tidak dapat membantu,
hanya membatu.

Dahan pohon besar itu sangat berat,
dan saat ini kau tidak cukup kuat & besar untuk mengangkatnya.

Apa yang akan kau lakukan?

...

Hanya bertanya-tanya...

+ + + + +

Nah, sekarang gantilah kata "seorang nenek tua renta" menjadi kata "orang yang kamu sayangi".

Saturday 7 February 2009

Welcome to Brainworm!

Hello world! :)

Setelah 3 tahun nge-blog di friendster (yang lebih ditujukan untuk kesenangan pribadi), akhirnya gw memutuskan untuk pindah ke blogspot.
Yaayy!!


Hmm.. still have a lot of things to do.
Importing my files from friendster blog and so on...

OK, so here we go... :)

+ + + + +

UPDATE!

(3 jam kemudian...)


Ampun deh, ternyata arsip tulisan gw di friendster blog udah nyampe 1MB! Lama banget upload XML-nya. Akhirnya, daritadi gw bolak-balik copy-paste sambil nyocokin tanggal. Mana tadi sempet salah setting GMT. Hyahyahya... *sweating*

FYI, posting yang ada di blogspot udah gw seleksi.
Capeekk copy-paste soalnya, hehehe...
Jadi maap yah kalo masih berantakan & belum di-cek lagi.

Klo mau liat lengkapnya bisa ke blog lama yap! Tengkyuuh! :D

Thursday 5 February 2009

I Hate Love


Love the Cards | by David Prior

“Have you ever been in love?

Horrible isn't it? It makes you so vulnerable.

It opens your chest and it opens up your heart and it means that someone can get inside you and mess you up. You build up all these defenses, you build up a whole suit of armor, so that nothing can hurt you, then one stupid person, no different from any other stupid person, wanders into your stupid life... You give them a piece of you. They didn't ask for it. They did something dumb one day, like kiss you or smile at you, and then your life isn't your own anymore.

Love takes hostages. It gets inside you. It eats you out and leaves you crying in the darkness, so simple a phrase like 'maybe we should be just friends' turns into a glass splinter working its way into your heart. It hurts. Not just in the imagination. Not just in the mind. It's a soul-hurt, a real gets-inside-you-and-rips-you-apart pain.

I hate love.”

Well said, Neil! :))

*sudah terlalu teracuni oleh novel-novelnya*

Sunday 1 February 2009

Neil Gaiman's Novels

Lagi suka baca novel-novelnya Neil Gaiman.

Pertamanya sih gara-gara nonton Stardust (2007) --filmnya lucu & menghibur banget-- jadi penasaran pengen baca novelnya, ehehe... Tapi setelah baca novelnya, ternyata versi film dan versi novel emang dibuat beda. Versi novel berkesan lebih gloomy, dan gw baru tau kalo ternyata Neil Gaiman adalah spesialis bikin novel dongeng yang ditujukan oleh orang dewasa. Jadi jangan heran kalo ada adegan sex and violence di dalam novel-novelnya. Gaya penulisan Gaiman ini sedikit banyak mengingatkan gw akan dongeng klasik Grimm Bersaudara.

Tapi menurut gw, dua versi Stardust tersebut --baik versi novel maupun film-- sama menariknya. Hal yang jarang ditemui dalam film fantasi yang diadaptasi dari novel.

(Mungkin belum banyak yang tahu kalau Dongeng Grimm Bersaudara (Grimm's Fairy Tales atau Kinder- und Hausmärchen, dalam versi asli) juga sebenarnya tidak cocok dikonsumsi oleh anak-anak karena Grimm Bersaudara seringkali menuliskan unsur seks & kekerasan di dalam dongeng-dongeng mereka. Terbitan pertama kumpulan dongeng mereka sempat dikritik keras karena hal ini. Namun dalam versi modern, dongeng-dongeng mereka dirubah dan disesuaikan kembali agar cocok dengan konsumsi anak-anak. Kalo mau baca versi asli Grimm's Fairy Tales, bisa di-download di SINI.)


Classic Grimm's Fairy Tales - by Brothers Grimm


Anansi Boys - by Neil Gaiman

Novel Neil Gaiman yang baru selesai gw baca berjudul Anansi Boys. Mengisahkan seorang manusia biasa-biasa saja yang baru mendengar kabar bahwa ayah yang sudah lama dihindarinya meninggal dengan cara yang dapat disebut "memalukan" dan kemudian menemukan fakta bahwa dirinya adalah anak dari Dewa Anansi, Dewa Laba-Laba, Dewa Kejahilan. Lebih buruk lagi, ternyata ia mempunyai seorang saudara kandung yang sudah lama terpisah jauh yang memiliki kekuatan Dewa Anansi, dan kini mulai mengacaukan hidupnya yang biasa-biasa saja. Hmm.. Mungkin bukan mengacaukan, tapi hanya membuatnya lebih menarik.

Novel Anansi Boys ini lebih lucu dibanding novel-novel karya Neil Gaiman yang lain. (Walopun gw baru baca Coraline & Stardust ding, hehe) Salah satu alternatif bacaan yang menghibur karena "membuat penasaran" & "penuh dengan kejutan".

A Must-Read! :D

Related Posts with Thumbnails