Sunday 19 October 2008

The Railway Children - E. Nesbit (1906)

Pernah ngga sih waktu lo kecil, setelah selesai membaca satu buku terus ada salah satu kalimat yang terus keinget sampe lo gede? Dan itu kebawa juga dalam prinsip hidup lo?

Gw ada.

Judul bukunya kalo ngga salah, "Anak-Anak Kereta Api" --atau "Anak-Anak Tepi Kereta Api"?-- karangan Edith Nesbit. Gw rada lupa judul persisnya apaan, soalnya bukunya sendiri udah entah ke mana. Pertama gw baca sekitar waktu gw masih SMP, mungkin waktu kelas 1 atau 2. Search di google juga ngga berhasil nemu judul buku terjemahan tersebut. Tapi setelah memakai kata kunci : Railway Children, baru deh muncul hasilnya...

Yup, ternyata judul buku aslinya itu adalah

"The Railway Children" karya E. Nesbit

The Railway Children, Edith Nesbit (1906)
The Railway Children, Edith Nesbit (1906)

Gw udah lupa ceritanya tentang apa, tapi seinget gw buku ini mengisahkan tentang tiga bersaudara beserta ibu mereka yang harus pindah ke suatu kota, dengan rumah baru mereka yang terletak dengan rel kereta api, karena suatu alasan politik yang menyangkut penahanan sang ayah di kota asal mereka. Di tempat tinggal baru mereka yang sederhana, mereka bersahabat dengan seorang pegawai kereta api. Area tempat bermain mereka adalah tepi rel kereta api itu. Di akhir cerita, akhirnya mereka berhasil membuktikan kalau ayah mereka tidak bersalah dan berhasil menyatukan keluarga mereka kembali. Secara keseluruhan sih : SERUUU (walopun gw dah rada lupa ceritanya, heuheu) Apalagi kalo lo bacanya pas masih SD, hehehe serasa berpetualang beneran...

Setelah baca di wikipedia, gw baru tau kalo ternyata buku ini sempat difilmkan beberapa kali, baik di layar lebar maupun serial TV.

Nah, kalimat yang gw inget sampai sekarang adalah kalimat yang terucap sewaktu mereka berada di terowongan kereta api yang gelap gulita dan salah seorang dari mereka sudah ingin menyerah untuk terus berjalan ke ujung terowongan. Kemudian di tengah kegelapan tersebut, salah seorang dari mereka mengucapkan kata-kata penyemangat,
"Tenang saja, semua terowongan yang gelap gulita pasti ada ujungnya. Kita hanya harus sabar dan terus berjalan ke depan sampai menemukan titik cahaya kecil yang menyinari ujungnya."

HA! Such a wonderful quote yah! :D
Dulu saking gw begitu tersentuhnya dengan kata-kata itu, sampai tulisan di bukunya gw stabilo dengan garis bawah tebal, hehehe niat banget...

Intinya sih, semua masalah pasti ada akhirnya. Kita hanya perlu sabar dan terus berjalan ke depan. Toh sebenarnya, semua masalah itu ada untuk "memperkuat" kita. Seperti yang pernah gw baca di suatu artikel akhir-akhir ini (lupa di mana, hehe),
"If the loser sees a problem in every answer.
Then the winner sees the answer for every problem.
If the loser says: “It may be possible, but it’s too difficult!”
Then the winner says: “It may be difficult, but it’s possible!”"

Sekarang tinggal kita yang memutuskan mau jadi yang mana. Ohoho...

Tertarik? Silahkan dibaca di SINI. :)

Thursday 16 October 2008

Hey, Whatever!

Just another junk post...

Lagi nge-test Friendster Blogs 2.0 nih.
Karena semua settingan blog lama berubah & feature-nya makin ngga bisa dikutak-katik, gw sempet jadi males posting. Tapi yaah, namanya manusia, kita musti bisa ADAPTASI kan?? Yeahh, then let's give them second chance!
Katanya sih... Udah bisa embed Youtube!! Yihaaa!! :D

[Mari kita test!]

Mau bagi-bagi earworm aja, hehehe...



Dari dulu gw nyari-nyari mp3-nya Relish, susah banget nemu. Udah coba Limewire, nyari di Rapidshare, sampe googling berdarah-darah (engga ding), kok langka sekali sepertinya album band satu ini.

Ada yang punya nggaaa?? Minta dunks! Hehe.

Ngomong-ngomong, lagu "Rainbow Zephyr" ini sempet di-remake sama Westlife. Dan lirik & judulnya dirubah dikit jadi "Hey, Whatever!"... Hmm. Not bad at all. Tapi gw lebih suka yang versi asli.



Enjoy! ;;)
Related Posts with Thumbnails