Monday 26 May 2008

I've Learned...

Ive_learned
Lagi nge-search alamat email temen, ehh trus gw nemu satu email di inbox yang terkirim pada Date: Fri, 7 Feb 2003. 5 tahun yang lalu! Jaman gw masih kuliah di Unpar, lagi bego-begonya, masih nyari identitas+karakter yang pas buat gw sendiri, jaman lagi falling-in-love-at-the-first-time & broke-my-heart-at-the-same-time *uheheue*, lagi berusaha memahami berbagai sudut pandang orang-orang baru yang gw temuin di dunia kuliah, dan sebagainya dan sebagainya.

Dulu sih (kayanya) gw kirim email ini ke orang-orang terdekat tanpa merhatiin banget arti kalimat-kalimatnya, alias cuma "Wah, kata-katanya bagus! Kirim ahh..." Sekarang, di umur gw yang mendekati seperempat abad, gw baru nyadar, kalimat-kalimat di bawah ini BENAR APA ADANYA *weleh*... Hehehehe...

Buat 'adik-adik'-ku yang sedang membaca posting ini : tulisan "I've Learned" ini pasti bisa ngebantu & mempermudah kamu dalam menjalani hidupmu yang 'baru' mulai itu. These are what you need to know for being a grown-up.

Hmmm...
Idih, kesannya kaya gw udah tua bangettt!! Haha!

Okeh, eniwei ini email-nya... :)

>I've Learned
>by : anonymous *edited by me
>
>Friendship
>I've learned-
>that we don't have to change friends if we
>understand that friends change.
>
>I've learned-
>that no matter how good a friend is,
>they're going to hurt you every once in a while
>and you must forgive them for that.
>
>I've learned-
>that true friendship continues to grow,
>even over the longest distance.
>Same goes for true love.
>
>I've learned-
>when a friend cries out to you.
>you will find the strength to help.
>
>I've learned-
>that my best friend and I can do anything
>or nothing and have the best time.
>
>Love
>I've learned-
>that you should always leave loved ones
>with loving words. It may be the last
>time you see them.
>
>I've learned-
>that regardless of how hot and steamy a
>relationship is at first, the passion fades and
>there had better be something else to take
>its place.
>
>I've learned-
>that just because someone doesn't love
>you the way you want them to, doesn't
>mean they don't love you with all they have.
>
>I've learned-
>that no matter how bad your heart is broken
>the world doesn't stop for your grief.
>
>I've learned-
>that just because two people argue,
>it doesn't mean they don't love each other
>And just because they don't argue,
>it doesn't mean they do.
>
>I've learned-
>that two people can look at the exact same thing
>and see something totally...different.
>
>I've learned-
>that the people you care about most in life
>are taken from you too soon.
>
>I've learned-
>that you can keep going, long after you can't.
>
>Me, Myself, & I
>I've learned-
>that you can do
>something in an instant that will give
>you heartache for life.
>
>I've learned-
>that it's taking me a long time
>to become the person I want to be.
>
>I've learned-
>that we are responsible for what we do,
>no matter how we feel.
>
>I've learned-
>that either you control your attitude
>or it controls you.
>
>I've learned-
>that heroes are the people who do what has to
>be done when it needs to be done,
>regardless of the consequences.
>
>I've learned-
>that money is a lousy way of keeping score.
>
>I've learned-
>that sometimes the people you expect
>to kick you when you're down,
>will be the ones to help you get backup.
>
>I've learned-
>that sometimes when I'm angry
>I have the right to be angry,
>but that doesn't give me the right to be cruel.
>
>I've learned-
>that it isn't always enough to be forgiven by
>others. Sometimes you have to learn to forgive yourself.
>
>I've learned-
>that our background and circumstances
>may have influenced who we are,
>but we are responsible for
>who we become.
>
>I've learned-
>that you shouldn't be so eager to find out a
>secret. It could change your life forever.
>
>I've learned-
>that your life can be changed in a matter of
>hours by people who don't even know you.
>
>I've learned-
>that credentials on the wall
>do not make you a decent human being.
>
>I've learned-
>that maturity has more to do with
>what types of experiences you've had
>and what you've learned from them
>and less to do with how many
>birthdays you've celebrated.

---

Kata orang, Jangan menoleh ke belakang, terus aja maju ke depan... Hmm, kalo gw sih lebih milih buat kadang-kadang noleh ke belakang, buat mastiin gw ngga akan mengulangi kesalahan yang sama... Lagian gw percaya semua kesalahan yang gw perbuat dulu malah justru ngebentuk gw-yang-sekarang ini, dan gw ngga nyesel udah jadi gw-yang-sekarang.

Intinya sih, "As you grow older, you'll find the only things you regret are the things you didn't do..."

Sesuatu yang masih gw pelajarin sampai sekarang.

Tuesday 20 May 2008

Journey to Medan

17-18 Mei kemaren, gw dan dua org temen gw jalan-jalan ke Medan, Sumatera Utara... Seruuu!! :D

Awalnya...
Sekitar dua bulan yang lalu, tiba-tiba ada kabar kalo anak-kost-termuda-di-kost-Bandung saat itu (kost angkatan 2002), a.k.a Lia, mo ngadain hajatan. Mo nikah dia! Mau diadain di Medan, katanya. Kalo mo dateng, bakal disiapin akomodasi di sana. Waktu itu sih ga kepikir apa-apa, soalnya di pikiran gw : Medan tuh jauh bung!

Sebulan yang lalu, tiba-tiba ada salah satu temen kost Bandung juga yang keukeuh ngajakin booking tiket pesawat ke Medan, alias si Ayu, ibu satu ini memang pintar "merayu"-lah. Karena emang saat itu gw lagi jenuh ama kerjaan, ya gw iya-in aja, (asal budgetnya bisa ditekan seminimmm mungkin, huehehehe ngirit dunks...) Lagian gw juga belum pernah ke Medan. Akhirnya ada 3 orang yang konfirmasi jadi berangkat : Gw, Ayu, & Puti.

Berhubung jadwalnya mepet (Sabtu pagi berangkat dari Cengkareng jam08:00 & Minggu pulang jam18:25), gamau rugi dong kita... POKOKNYA selama 2 hari itu harus puas-puasin jalan-jalan di Medan! Akhirnya dengan bermodalkan informasi & peta hasil nge-print dari internet, booklet Femina berjudul "Akhir Pekan di Medan" yang kebetulan gw temuin pas lagi beresin kamar, tiket pesawat AirAsia, backpack, dan NIAT yang teguhhh, berangkatlah kami menuju Medannn!! Horas Bah!!

Bb07_2

Begini ceritanya...
Perjalanan ke Medan dari Cengkareng ngabisin waktu sekitar 2 jam. Begitu keluar dari pesawat, kesan pertamanya : "Eh Medan ternyata udaranya mirip-mirip Jakarta ya..." Panas dan kebetulan lagi banyak angin, jadi hari itu ya lumayan sejuk. Bandara Polonia Medan ini bener-bener terletak di tengah kota, ngga kaya Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang di pinggiran kota. Dari sana, kita naik taksi ke Asrama Haji, tempat kita nginep nanti, lokasinya kira-kira 10-15 menit dari Bandara Polonia. Pas gw perhatiin, jalan raya di Medan tuh lumayan lebar & relatif lancar, apalagi kalo dibandingin Jakarta yang macetnya udah parah buangettt.

Bb01

Read more...

Monday 12 May 2008

Jawabannya adalah...



Hmm... Banyak yang nanya ke gw mengenai satu hal, dan jawabannya gw posting aja ya di blog ini. Sebenernya ini cuma masalah sudut pandang & cara berpikir yang ngga lazim aja buat orang kebanyakan, jadi sebelum posting yang ini dibaca, tolong buka pikiran selebar-lebarnya.

Gw nulis ini cuma untuk ngasi satu perspektif lain... Satu sudut pandang dari mata & otak gw. Mau diterima ya sukur, ngga diterima ya gapapa, toh ngga ada yang rugi. Ya toh?? :)

Pertanyaannya adalah,
"Lo ngga ngerasa rugi Jeng, S-2 lo sekarang ngga kepake?"

Dan jawabannya adalah,
"Ngga."

Nah, ini alasan gw :
(Inget ya, buka pikiran selebar-lebarnya...)

Tujuan awal gw ngambil Master emang bukan buat jadi "spesialis/ahli" dalam sesuatu. Justru gw menghindari bidang yang ngebuat gw jadi terlalu spesialis dalam satu bidang aja. Tujuan awal gw adalah nambah skill banyak-banyak, belajar sesuatu yang baru sebanyak yang gw bisa, & ketemu banyak orang dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Supaya kalo misalnya suatu saat nanti gw bosen ama bidang yang ini atau suatu saat bidang yang lagi gw geluti sedang ngga berjalan dengan baik, gw bisa "lompat" ke bidang yang lain dengan lebih mudah, dibanding kalo gw hanya menggeluti satu bidang aja.

Berhubung gw ini tipe orang yang bosenan ama rutinitas, nah "menghindari-menjadi-spesialis" itu juga salah satu kiat gw supaya gw tetep excited menjalani apa yang gw lakukan. Hasilnya ya gw ngelakuin sesuatu lebih total, ngga setengah-setengah, soalnya gw punya rasa excited itu tadi.

Trus, dengan gw ngambil Master ini, secara ngga langsung gw juga belajar cara belajar, belajar me-manajemen orang, & sekaligus belajar memahami sudut pandang yang berbeda-beda, karena mengharuskan gw buat ketemu banyak orang dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Belajar kerjasama & nyatuin visi dengan banyak orang, dengan menghindari sikap defensif. Karena bidang yang gw ambil ini perlu banyak kerjasama dengan berbagai bidang lainnya, istilahnya : multidisiplin.

Kadang-kadang, kalo gw ngejawab kaya gini ke orang yang nanya, ada beberapa orang yang tanggepannya jadi defensif. Gatau napa. Padahal kan dia yang nanya. Ya kalo emang tujuan gw kaya gitu, mo diapain lagi coba? Akhirnya sekarang gw liat-liat dulu sapa yang nanya, kalo emang keliatan ujung-ujungnya ngajak debat, palingan gw cuma jawab singkat, "Ngga." End of discussion.

Ngga jarang, gw sempet di-underestimate beberapa orang (yang tipe-tipe cynical) karena bawaan gw yang "go-with-the-flow", jadi kesannya ngegampangin masalah banget. Padahal sebenernya sikap "go-with-the-flow"-nya gw ya juga pake mikir. Yahh kalo gw nyulit-nyulitin "masalah" juga si "masalah" ngga akan berkurang, malah tambah mumet kan. Mending dipikirin yang tenang. Otak jadi lebih bisa kerja & bisa ngebantu nyelesein masalah. Ya ngga? Ini sih opini gw aja.

Gw bisa mikir kaya gini juga mungkin karena keluarga besar gw juga rata-rata kaya gitu. Punya rasa tertarik sama banyak hal & jadinya ngedorong diri sendiri buat belajar lebih banyak skill. Belajar 4 tahun di satu bidang bukan berarti kita HARUS MUSTI KUDU berprofesi seumur hidup di satu bidang itu tadi. Be creative.

Kalo kata Robert T. Kiyosaki di dalam buku pertamanya, Rich Dad Poor Dad : "Bahayanya spesialisasi, kalo suatu ketika saya dipaksa keluar dari industri itu, keterampilan hidup saya ngga akan dibayar setinggi itu harganya untuk industri lain."

Yah, berhubung Kiyosaki juga salah satu orang yang "think-out-of-the-box", jadi buat orang kebanyakan pasti opini Kiyosaki ini juga bakal ngeluarin tanggepan defensif lainnya deh. Emang susah kalo mo ngomong ama orang yang kotak pikirannya ga bisa melar, ngga fleksibel. Tapi yahh, sekali lagi, ini cuma masalah sudut pandang. Selama ngga ngerugiin orang lain, take it or leave it.

Done
.

+ + + + +

Btw, gw sempet kok ngerjain beberapa proyek Landscape & Urban Design. Ilmu gw kepake kan.. kepake kan.. Puas? Puas? *tukul mode on* Lagian bukan berarti ilmu yang ngga kepake sekarang, ngga akan dipake lagi di masa depan. Gw sendiri penganut prinsip kalo "ilmu-pasti-selalu-ada-manfaatnya".

Aahhh, last but not least... No heart-feeling yak buat posting yang ini.
Ini kan cuma opini pribadi. Anggep aja dongeng sebelum tidur. :P
Related Posts with Thumbnails