Friday 20 July 2007

Jadi Arsitek Yuuk...

Coret2an_2001

Klik gambar untuk memperbesar. Itu obrolan anak arsitek UNPAR 2001 awal kuliah tahun pertama, untuk menghabiskan waktu kuliah yang membosankan-tapi-penting. Fisika Bangunan? Huh. Mekanika Teknik? Huh. Struktur dan Konstruksi? Huh. Teknologi Bahan? Graawgh... Ngomong-ngomong kok tulisan tangan gw pas di situ jelek banget ya?? Nulis aja males, hehe.

Ya ampuun, jadi inget jaman dulu... :) Dulu ngebuat gambar kerja tuh kayanya susah dan mahal banget, musti pake meja & mesin gambar, "penggaris segitiga ajaib", Rotring, kalkir, kertas roti, dan peralatan-peralatan mahal lainnya.

Sekarang tinggal install AutoCAD, dan pekerjaan selesai dalam waktu singkat (pastinya lebih singkat dari kerja manual). Sudah selesai merancang? Silahkan di-plot! Skalanya bisa diatur sesuka hati & dalam ukuran kertas sesuai kebutuhan kita. Rapih dan akurat.

Angkatan gw sih pas awal kuliah dulu termasuk dalam masa transisi dari manual ke komputer. Beruntunglah kalian yang masuk jurusan arsitektur pada zaman ini (entah beruntung entah buntung, ah tapi itu bahasan lain lagi, hahaha internal problem)...

Beberapa hari yang lalu, gw sempet nelpon sobat gw yang udah kerja di Jakarta, dan ngetawain kebodohan-kebodohan kita waktu ngerancangbangun rumah tinggal pas kita masih kuliah tingkat dua (atau tiga? lupa). Proyek pertama kami yang benar-benar akan dibangun dan bukan cuma untuk tugas. Dan -di sini bagian paling menariknya- DIBAYAR TUNAI. Ahaha... :D

ArchitectSetelah melalui proses debat yang cukup panjang dan alot serta menguras tenaga, keringat, dan air mata... akhirnya desain rumah tinggal dengan luas lahan sekitar 300 meter persegi itu selesai sudah. Tak terbayangkan betapa bangganya kami akan karya terbaik kami saat itu, mengingat status kami yang masih mahasiswa arsitektur tingkat dua. Kami telah berhasil merancang rumah tinggal yang kelak akan dibangun dan ditempati makhluk hidup dalam beberapa bulan ke depan.

Tapi, begitu hasil karya kami dibawa ke lapangan dan mulai dibangun... mulai timbul masalah-masalah "kecil"...

Dan beginilah ceritanya...

Beda di kertas, beda di lapangan. Kami baru menyadari salah satu kesalahan "kecil" yang terdapat pada rancangan kami.

*drum roll please*

WALAH!! Masa kamar asisten-rumah-tangga ukurannya cuma 1.50 x 2.00 meter, gilaaa... Ngga manusiawi, cuma bisa diisi kasur! Udah gitu, begitu ditempati, ternyata kalo ujan pasti aer ujannya tampyas ke kamar itu! OH GOD!
Akhirnya sekarang tiap kali sobat gw ngunjungin sodaranya (proyek ini dari sodara dia), pasti soal kamar asisten-rumah-tangga itu ngga pernah luput untuk disinggung-singgung... Temen gw pun dengan susah payah selalu berusaha mengalihkan pembicaraan ke arah lain dan dapat dibilang usahanya ini seringkali gagal.
Haha! Aduh gw ngga bisa berhenti ketawa! Ini aja gw nulisnya sambil ketawa! :D Maafkan kamiii...

Trus lucunya lagi, *drum roll please*, garasi yang kita buat, ternyata kekecilan buat mobil si pemilik yang rada gede (ukuran mobilnya, bukan ukuran si pemilik). Dan tahukah kalian, apa jawaban kita? -technically, jawaban "temen gw" bukan "kita"- :
"Yaa, beli aja Honda Jazz biar muat..."
Gw ngga bisa berhenti ketawa lagiii... Dasar cameennn... Tapi aku tetap sayang kamu, sobatku. ;)

Belum lagi, masalah-masalah saat pengecoran dan penyusunan struktur atap yang terkadang muncul, dan ketika kita tanya ke mandornya, "...kok bisa gitu?" Bapak-mandor-yang-terkenal-baik tersebut hanya tersenyum bijak, dan berkata, "Ah tenang saja, itu bisa ditambal kok..."
Tambal-sulam! Benar-benar metode lapangan yang baru kita pelajari saat itu. Ajaibbb. (Tambal-sulam ini semestinya DIHINDARI untuk mencegah penambahan biaya tak perlu -penulis)
Sekarang ketawa miris...

Namun begitu rumah tinggal itu selesai dibangun dengan seluruh seluk beluk finishing-nya, tetap saja kami merasa bangga sebangga-bangganya. Membayangkan rumah itu ditempati dan dinikmati dengan nyaman (?) oleh penghuninya merupakan kebanggaan tersendiri untuk para arsitek. (halah)

Sampai sekarang gw masih heran, kok kita bisa dipercaya buat ngurus pembangunan rumah itu. Tapi emang ke depannya kita jadi lebih aware, dan dapat menghindari kesalahan-kesalahan "masa muda", dan pastinya lagi, ngerti tahap-tahap ngebangun rumah tinggal, dari nyariin material yang berkualitas dengan harga termurah, ngawas lapangan, berhadapan dengan mandor & tukang bangunan. Yaa walopun kecil-kecilan sih. Untuk itu, terimakasih untuk Tulang-nya Tari!! :)

Makasii Oom telah mempercayai dan memberikan sebuah pekerjaan mulia kepada kami-yang-hina-dina ini...

Hehehe gw cuma pengen bagi-bagi suka duka kuliah jadi arsitek. Kalau ada yang berpikir jadi arsitek itu gampang dan seluruh kuliahnya asik, alias cuma ngegambar doang, silahkan dicoba sendiri deh.

Intinya sih ngga boleh asal desain, kita juga musti tahu proporsi manusia dan ukuran-ukuran standar kenyamanan dan keamanan dan selanjutnya dan selanjutnya. Kalo engga, yaa ntar jadinya kaya cerita gw tadi. Ehehe... Do not try that at home!!

Yoss.. Bersemangatlah wahai para arsitek!

Thursday 19 July 2007

Lagu "GUE-BANGET"

Kemarin tiba-tiba gw ngerasa kalo "waktu" gw jalan di tempat.

Lagi ngeliat list winamp gw, dan nemu satu lagu yang ngingetin gw tentang peristiwa satu tahun yang lalu, yang sebenernya ngga-pengen-gw-inget & pengen-gw-lupain. Dan "waktu" itu kerasa belum lama lewat. Padahal udah SATU tahun!

Gw jadi kesel lagi sama diri sendiri. Entah kenapa. Mungkin karena gw ngga berhasil menghindari emosi yang muncul lagi tersebuttt, argh.

Kan sering tuh, kita denger satu lagu, trus berkomentar "Waaah ini lagu gw banget..." dan semacamnya. Ngakuuu, pasti pernah kan ngelakuin hal itu? Gw sendiri sering ngelakuin itu. Sebenernya sih gapapa kalo lagu itu mengingatkan masa-masa liburan atau saat-saat inspiratif (saat-saat di mana kita bangkit lagi dari kejatuhan dan bla-bla-bla semacam itu).

Whats_on_ur_mind
Baru-baru ini, ada beberapa orang deket gw yang mengalami "lagu-kita-banget-yang-nyesekin". Lirik lagu-bernuansa-galau yang tiba-tiba didenger, disangkut-sangkutin ke peristiwa gundah gulana yang sedang kita alami, dan parahnya, bukan semakin membantu, tapi malah makin ngebuat kita mental breakdown. STOP sekarang juga.

Pengalaman di saat kita jatuh memang (katanya) guru terbaik, tapi kan bukan berarti kita musti ngeinget masa lalu itu berulangkali. Lebih baik fokusin ke masa depan! *Ini kayanya lagi ngomong ke gw sendiri...

Bayangin, kalo misalnya 5 taun dari sekarang, tiba-tiba -entah lagi jalan-jalan di Dufan atau lagi ngapain kek- kita ngedenger "lagu-kita-banget-yang-nyesekin" itu, pasti saat itu seakan-akan kita terlempar lagi ke masa lampau & ngerasain sakit itu lagi. Argh.. lagu yang tadinya bagus malah bener-bener jadi lagu yang ngga ada gunanya dan negatifff. Capek hati.

Jadi sodara-sodara,
HENTIKAN menyangkut-nyangkutkan suatu lagu dengan peristiwa-gundah-gulana-diri-sendiri!


Kalo emang ada lirik lagu yang kira-kira GW-BANGET, mengisahkan tragisnya hidup kamu, langsung fokusin denger MUSIK-nya, jangan LIRIK-nya. Atau langsung putar radio lain atau putar lagu lain yang lebih bersemangat.

Kesimpulannya,
Lagu-lagu sorrow jangan terlalu sering didenger kalo lagi galau. Itu sama aja kaya bunuh diri loncat dari lantai 13. Ini perumpamaan aneh yang gw dapet dari sodara, hehehe...

Sekarang gw berusaha cuma nge-download mp3* yang liriknya TIDAK ada hubungannya dengan peristiwa gundah gulana yang sedang gw alami. (Hmm... sekarang gw emang lagi ngga gundah gulana sih, hehehe...)

*Ups, tindakan ilegal. Jangan ditiru. :D

Salah satu "lagu liburan" ke Surabaya kemarin ama sepupu-sepupu ajaib -yang ini sih memori yang nyenengin- :
Gita Gutawa (versi suntingan pribadi) - "Jangan GANGGU-GANGGU Aku Lagi"
Hahaha! :D

P.S buat yang lagi masa-masa mellow-galau-dan-sorrow, SEMANGAT woy, kamu masih punya kitaaa.... :) Cup-cup-la-la-la...

Wednesday 11 July 2007

Hidup Sebagai "Anak Kecil"

Pernah dengar penulis bernama Angela Sommer-Bodenburg? Astrid Lindgren? Roald Dahl? Beatrix Potter? Atau yang lebih familiar lagi, Enid Blyton? Kalau kamu berhasil mengenali minimal empat nama di antara lima nama tersebut, berarti kamu lulus sebagai "ahli dalam literatur buku anak-anak"! Selamat! :D

*Haha ngga ding, gw juga ngga jago-jago banget dalam novel anak-anak...

1) Enid Blyton :
Famous_five
Masa kecil gw diramaikan oleh sejumlah novel anak-anak klasik, yang paling banyak gw baca tentunya karya-karya Enid Blyton (siapa sih yang ngga tau dia?), dari serial "Lima Sekawan" (Famous Five), "Malory Tower", "St. Claire's", "Noddy", dan banyak dongeng-dongeng lain karyanya yang menurut gw benar-benar imajinatif dan ngga bosen-bosennya gw baca berulangkali. Tentunya untuk menciptakan imajinasi kepada anak-anak tadi diperlukan ilustrasi yang mendukung, makanya peran ilustrator dalam buku anak-anak itu sangat PENTING. Untuk menghargai dan lebih mengenal para ilustrator buku-buku Enid Blyton, silahkan lihat situs ini. :)

2) Angela Sommer-Bodenburg :
Der_kleine_vampir_1
Ada lagi Angela Sommer-Bodenburg, pengarang serial "Drakula Cilik" (buku aslinya berjudul Der kleine Vampir, atau the Little Vampire). Petualangan Rudi, seorang drakula cilik, dengan Anton, temannya yang seorang manusia. Menarik! Dan menegangkan juga, apalagi sewaktu keluarga si drakula cilik sudah mulai mencium keberadaan temannya yang manusia itu, dan mau dihisap darahnyaaa.... *Aaa, bayangkan!.. dia hampir mati!

3) Astrid Lindgren :
Emil1_2 Emil2 Emil0
Kemudian, ada Astrid Lindgren yang terkenal dengan bukunya "Pippi Si Kaus Kaki Panjang" (Pippi Longstocking), dan novel favorit gw "Emil dari Lönneberga" (Emil i Lönneberga). Anaknya buandelll bangettt, dan kreatif banget juga. Gw suka ketawa sendiri kalo lagi baca buku tentang si Emil ini, hehehe... Ngomong-ngomong, gw sendiri belum pernah baca serial Pippi, tapi nanti bakal gw cari deh di toko buku.

4) Roald Dahl :

Twits Esio_trot The_witches Charlie_and_the_chocolate_factory
Nah ini penulis favorit gw: Roald Dahl! Dan ilustrator andalannya Quentin Blake. Mereka salah satu pasangan novelis dan ilustrator buku anak-anak yang paling kompak dan imajinatif yang pernah gw tau. Ceritanya lain daripada yang lain, dan kadang-kadang ending-nya benar-benar ngga ketebak. Kalau kamu belum tahu, film "Charlie and the Chocolate Factory" (1971 & 2005), "James and the Giant Peach" (1996), "Matilda" (1996), adalah film-film sukses yang idenya diambil dari karya Roald Dahl.

5) Beatrix Potter :
Peter_rabbit Ada lagi Beatrix Potter, yang terkenal dengan karakter klasik ciptaannya si "Peter Rabbit". Perjalanan hidupnya sempat difilmkan dengan judul Miss Potter (2006), yang diperankan oleh Renée Zellweger dan Ewan McGregor. Dia salah satu penulis buku anak-anak klasik yang juga menjadi ilustrator buku-bukunya sendiri.

Setelah membaca buku-buku mereka, rasanya jadi mau balik lagi ke masa kecil, sewaktu imajinasi dan kreatifitas kita benar-benar ter-eksplorasi secara menyeluruh dan ngga terkekang oleh realita (sahh).

Semakin kita besar, rasanya hidup kita semakin dipenuhi "larangan" untuk berkembang. Banyak orang yang melintas di kehidupan kita yang selalu berpikir negatif dan meng-under estimate-kan kita, bahwa "Kamu TIDAK bisa" atau "Kalau SAYA tidak bisa, maka KAMU pun pasti tidak bisa". Orang-orang seperti inilah yang semestinya harus kita hindari.

Ada kutipan yang gw suka banget di film "The Pursuit of Happiness" (2006), waktu Christopher Gardner bicara ke anaknya :
"You got a dream, you gotta protect it. People can't do something themselves, they wanna tell you that you can't do it. You want something? Go get it. Period.Don't ever let someone tell you, you can't do something. Not even me."
Ada seorang teman yang hobi membaca novel anak-anak pernah mengeluh, orangtuanya menganggap dengan sering membaca buku anak-anak, maka cara berpikirnya akan terus seperti anak-anak, alias ngga akan pernah dewasa dan selalu kekanak-kanakan. Apa iya?

Padahal, saat menjadi anak-anak adalah saat di mana kita tidak punya prasangka terhadap orang lain dan mempunyai "keahlian" untuk mencintai secaratulus dan tanpa syarat. Ini salah satu karakter anak-anak yang patut kita tiru, selain imajinasi dan daya kreatifitas yang belum "ternoda" itu tadi, hahaha... :D

Menurut gw, dewasa itu menyangkut cara berpikir. Bagaimana kita menempatkan diri di lingkungan hidup kita, bagaimana menghargai dan memperlakukan orang secara manusiawi, dan bagaimana menghargai berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Kalau kita sudah menyanggupi semuanya, rasanya hidup ini enteng aja jalaninnya.

Yang penting kan : bersyukur atas segala yang sudah kita punya, dan kita ngga akan pernah merasa kekurangan.

Anyway, ngomong-ngomong soal literatur klasik, bagi yang belum tahu, ada situs bagus : Project Gutenberg. Situs ini mengoleksi banyak buku-buku klasik, dan -di sini bagian menariknya- GRATIS!!! :D Kalau kamu mau mencari novel klasik yang sesuai dengan versi asli dan tanpa perubahan, di sini tempatnya! Ahaha.. harta karun! :)

Thanks God!

Terimakasih Tuhan..
Karena telah memberikanku segala yang aku butuhkan..
Keluarga yang peduli dan menyayangiku..
Teman-teman yang baik dan selalu menyokongku..
Lingkungan hidup yang menyenangkan dan membahagiakan..
Maka, di saat aku jatuh aku yakin aku akan bangkit lagi karena tahu seluruh "hartaku" akan menyokongku untuk bertahan dan tetap melangkah maju..
Maafkan aku karena terkadang mengeluh dan berhenti di tengah jalan..
Maafkan aku apabila sering menoleh ke belakang dan menyesali apa yang tidak kulakukan di masa lampau..
Maafkan aku karena sering menyia-nyiakan waktuku..
Ya Tuhan, jadikanlah semua rintangan dalam hidupku menjadi sebuah latihan yang baik untuk masa depanku..
Agar aku siap menghadapi hidup..
Agar aku dapat menjadi manusia yang lebih baik dan lebih baik lagi..
Amiin.

Related Posts with Thumbnails